News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Helikopter TNI Jatuh di Sleman

Keluarga Tahu Fransiska Jadi Korban dari Pemberitaan Televisi

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Helikopter milik TNI AD jatuh di kawasan permukiman penduduk di Dusun Kowang, Tamanmartani, Kalasan pada Jumat (8/7) sekitar pukul 15.30 WIB.

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Mata Sri Wudarni tampak berkaca-kaca, setibanya di Rumah Sakit (RS) Harjolukito ia langsung masuk ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) RS Harjolukito, yang ruangan itu sedari sore dikawal ketat petugas berseragam dari Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Sri Wudarni adalah Ibu Fransisca Nila Agustin, seorang warga sipil yang turut menjadi korban atas insiden jatuhnya Helikopter TNI AD jenis Bell 205, di Dusun Kaong, RT. 01, RW. 01, Kelurahan Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Sleman.

"Awalnya saya dengar ada kecelakaan Helikopter, salah satu korbannya perempuan. Setelah saya cek (di Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY), saya kaget, ternyata itu anak saya," jelasnya, Jumat (8/7/2016).

Adapun keseluruhan korban jatuhnya pesawat tersebut berjumlah enam orang, tiga di antaranya meninggal sementara tiga lainnya luka-luka.

Di antara korban meninggal yakni Letnan Dua Cpn Angga Juang, Serda Sirait, dan Fransisca Nila Agustin.

Sementara korban luka yakni Kapten Titus Benediktus Sinega, Serka Rohmat, dan Serka Sukoco.

"Fransisca itu anak kedua saya, dari tiga bersaudara," imbuhnya.

Selapas itu, Fransisca yang tercatat sebagai warga Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar ini sempat pamit ke keluarga untuk pergi ke Yogyakarta, karena diajak pimpinannya di salah satu klinik di Surakarta, yang merupakan seorang anggota TNI.

Namun nahas, Helikopter yang ditumpanginya terjatuh hingga menyebabkan ia meninggal.

"Kami tahu kabarnya sekitar jam 16.05," ungkap Bayu, adik kandung Fransisca.

Bayu bercerita jika keluarganya mengetahui jika Fransisca meninggal bukan dari pihak berwajib, melainkan dari pemberitaan dari salah satu stasiun televisi swasta.

Selepas mendapat kabar di televisi, keluarga Fransisca mencoba mencari kebenaran berita itu.

Dan setelah dicari tahu, ternyata kabar tersebut memang benar jika Fransisca merupakan salah satu korban jatuhnya Helikopter Bell 205.

"Saya sampai Yogyakarta sekitar jam 20.00," ujar Bayu saat ditemui di depan UGD RS Harjolukito.

Sementara itu anggota Basarnas DIY, Muhammad Adam menjelaskan jika posisi korban saat jatuh dari Helikopter masih berada di dalam pesawat.

Setelah pesawat jatuh, tidak begitu lama warga sekitar yang melihat kejadian langsung berusaha menolong korban.

"Kalau kami membantu mengamankan orang terakhir, posisi korban yang kami tolong terjepit kursi di dalam Helikopter," pungkasnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini