News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bocah Obesitas

Berat Badan Arya 189 Kg, Padahal Seharusnya di Bawah 50 Kg

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aria Permana (10), bocah yang menderita obesitas mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Jalan Dr Djundjunan, Kota Bandung, Senin (11/7/2016) siang. Bocah asal Desa Cipurwasari, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang itu datang diantar Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana.

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Berat badan Arya Permana (10) terakhir diketahui 189 kilogram.

Sebelum libur Lebaran, berat badan bocah bertubuh gempal itu 186 kilogram setelah mengikuti program pemulihan berat badan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS).

Beratnya bertambah setelah menyantap sejumlah makanan yang kerap disajikan selama Lebaran.

"Kasus ini pada dasarnya tentunya ada tidak keseimbangan masukan energi dari makanan," ujar ketua Tim Dokter Pengobatan dan Perawatan Aria, dr Julistio T B Djais SP A(K). M Kes, kepada wartawan di RSHS, Jalan dr Djundjunan, Kota Bandung, Senin (11/7/2016).

Julistio menjelaskan, kasus kegemukan atau obesitas itu ada kelas dan derajatnya. Untuk Aria, masuk kelas sangat berat dan sangat berbahaya untuk anak sehingga makin gemuk itu justru semakin bahaya.

Menurutnya, berat badan Aria dengan usianya 10 tahun dan tinggi 147 sentimeter itu di bawah 50 kilogram.

"Dan sekarang sudah mencapai 190 kilogram. Ini sangat berat dan sangat berbahaya dan harus ditangani dengan baik," ujar Julistio.

Menurut Julistio, ada alasannya kenapa berat badan Aria bisa mencapai 190 kilogram. Sebab, kata dia, di tubuh ada sistem yang mengatur untuk mengontrol berat badan, yakni hormon yang mengatur kenyang dan lapar.

Hal itu yang sedang diteliti terhadap Aria sehingga bisa memiliki berat berlebih.

"Itu kami sedang meneliti, apakah gangguan itu sifatnya genetik atau perilaku yang dikenali sebagai eating disorder. Tentu dari gemuk ini kami juga harus menciutkan karena minggu lalu telah datang kami sudah melakukan penilaian dan pengkajian," ujar Julistio. (cis)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini