Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kecelakaan beruntun melibatkan tiga bus yang mengakibatkan empat orang meninggal dunia di Perlabian, Labuhan Batu Selatan, Rabu (13/7/2016), sekitar pukul 04.00 WIB murni disebabkan kelalaian sopir Bus Makmur, Chandra Nainggolan (34).
Kapolres Labuhan Batu, AKBP Teguh Yuswardhie mengatakan, kecelakaan beruntun disebabkan Bus Makmur melaju berkecepatan tinggi dari arah Kota Medan menyalip truk tangki minyak goreng di depannya.
"Namun dari arah berlawanan (arah Kota Pinang) Bus Permesta datang. Sehingga terjadi benturan antar kedua bus itu. Meskipun sudah menabrak Bus Permesta, sopir Bus Makmur masih tak bisa kendalikan bus," ujarnya saat dihubungi, Rabu pagi.
Ia menjelaskan, setelah menabrak Bus Permesta, Bus Makmur kembali tabrak tebing pada sisi kiri jalan. Namun, bus tidak berhenti sehingga sopir kembali mengarahkan bus ke sisi kanan jalan.
"Kecepatan Bus Makmur sangat tinggi. Walaupun sudah menabrak Bus Pemesta dan tebing, tidak juga berhenti. Kemudian sopir Bus Makmur kembali mengarahkan bus ke kanan jalan dan kembali menabrak bus ALS," katanya.
Ia menambahkan, Bus Makmur berhenti setelah menabrak Bus ALS. Akibat kecelakaan di jalan lintas Sumatera, Desa Perlabian, Kota Pinang, Labuhan Batu Selatan, Sumut itu, empat orang meninggal dunia.
Tidak hanya itu, sembilan orang luka berat dan 13 orang luka ringan. Seluruh korban luka dan meninggal dunia dibawa ke Rumah Sakit Nur Aini dan Pukesmas terdekat. (tio/tribun-medan.com)