News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gunung Bromo Waspada, Hanya Orang Tertentu yang Melakukan Pelontaran Persembahan Saat Kasada

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga suku Tengger membawa sesaji untuk dilarung ke kawah Gunung Bromo pada puncak upacara adat Kasada, di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (12/8/2014). Kegiatan yang berlangsung setahun sekali ini harus dilaksanakan meski bau belerang dari kawah gunung menyengat.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Status Gunung Bromo dinyatakan waspada, terkait adanya erupsi.

Ini artinya masyarakat sekitar dan pengunjung/wisatawan/pendaki tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 1 km dari kawah.

Namun demikian masyarakat Tengger di sekitar Gunung Bromo tetap akan melakukan perayaan Kasada.

Berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Probolinggo pada puncak upacara Ritual Yadnya Kasada Bromo 2016 jatuh pada 20 Juli – 21 Juli 2016.

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam rilisnya kepada Tribunnews.com menyebutkan rekomendasi PVMBG dan TNBTS dan Pemangku kepentingan lainnya adalah:

Pertama, warga masyarakat di sekitar G.Bromo dan pengunjung/wisatawan/pendaki/ turis tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 1 km dari kawah aktif G.Bromo.

Petugas memberikan rambu rambu larangan bagi yang tidak punya kepentingan dengan ritual Kasada, himbauan keras untuk tidak mendekat ke kawah.

Kemudian, dengan mempertimbangkan kearifan lokal lokal dan kesepakatan dari para pemangku kepentingan bahwa khusus untuk acara ritual ada perlakuan khusus dengan melihat faktor keamanan dengan tetap memperhatikan rekomendasi dari pemerintah (PVMBG).

Rekomendasi ketiga, kegiatan lontar persembahan telah dilakukan koordinasi oleh ketua adat Desa Wonokitri dan Desa Ngadisari diputuskan hanya orang tertentu saja yang akan melakukan pelontaran persembahan.

Wisatawan hanya diperbolehkan hingga batas/patok yg telah dibuat oleh TNBTS.

Beberapa opsi akan dilakukan dalam pengamanan wisatawan seperti memberlakukan pintu pengawasan masuk lautan pasir di ujung aspal baik dari Probolinggo maupun Pasuruan.

Melakukan pengamanan 24 jam patroli di lautan pasir sebelum diadakannya ritual.

BPBD mempersiapkan kebutuhan sesuai dengan tupoksi seperti pembagian masker sudah disiapkan di Desa Wonokitri.

BPBD hanya diperbantukan oleh panitia lokal dengan posisi di Desa Wonokitri.

BPBD telah memasang himbauan untuk wisatawan yang diletakkan di lapangan Pendopo Agung agar wisatawan mengetahui rekomendasi jarak aman dari PVMBG.

Mengharapkan semua pihak untuk saling memperhatikan keselamatan diri dengan merujuk rekomendasi PVMBG.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini