Laporan Wartawan Tribun Batam, Eko Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Kehadiran Wak Jek, transportasi ojek berbasis aplikasi daring akhirnya ada di Kota Batam. Wak Jek menambah transportasi alternatif bagi warga.
CEO Wak Jek Batam, Burhanuddin Nur, mengakui ide bisnisnya terinspirasi karena kerap menggunakan transportasi bebasis aplikasi ketika berbisnis di luar daerah.
"Ide ini tercetus saat saya pergi ke luar kota. Saya melihat di sana transportasi menggunakan online dan tidak ribet, yang terpenting kenyamanan," ujar Burhanuddin saat peluncuran Wak Jek di kawasan Angrek Mas 2, Batam Centre, Senin (18/7/2016).
Masyarakat Batam cukup antusias dengan kehadirna Wak Jek. Sejak aplikasi Wak Jek hadir di Google Play Store beberapa waktu lalu, sudah banyak warga Batam yang mengunduh dan memanfaatkan Wak Jek.
Pria yang akrab disapa Udin ini mengaku server Wak Jek sempat turun dan ditarik lagi dari Google Play Store.
"Memang kemarin sempat kami tarik. Lantaran servernya Dwon, banyak masyarakat yang mendwonlod aplikasi dan melakukan verifikasi," lanjut dia.
Dalam aplikasi Wak Jek, pengguna bisa memberikan catatan penilaian langsung ke dalam server Wak Jek.
"Kalau yang bawa motornya ugal-ugalan mereka tinggal bikin saja, 'ugal-ugalan,' atau bau badan, atau kurang memuaskan," beber dia.
Semenjak dibuka beberapa waktu lalu, Wak Jek sudah mempunyai anggota 70 orang. Kebanyakan mereka datang dari berbagai ojek pangkalan, tapi tetap harus mengikuti ketat.
"Sim dan KTP harus jelas. Berkendaraa harus bagus, selain itu kendaraan mereka harus keluaran tahun 2010 ke atas. Kalau dibawah itu kita tidak pakai," sambung dia.
Untuk tahap pertama ini, banyak warga Batam yang sekadar mencoba-coba atau memastikan penggunaan jasa Wak Jek.
"Ada yang telepon melalui aplikasi. Terus dia bilang dia hanya tes saja. Tetapi itu merupakan hal yang bagus, karena kita mulai dikenal," sebut Udin.
Semenjak promosi beberapa waktu lalu sudah banyak orang menggunakan jasa transportasi Wak Jek.
"Ada juga yang pesan kemarin untuk mengantarkan anaknya, ada juga yang minta antarkan pacarnya. Bahkan ada yang telepon dari luar daerah untuk menjemput ke bandara," cerita Udin.
Wak Jek dipilih sebagai nama oleh Udin karena menjadi panggilan sehari-hari orang melayu. Panggilan "Wak" layaknya panggilan "Bro" kepada seorang teman.
"Panggilan sesama kita wak, mane wak? Siape wak? Ya semacam itulah," terang dia.