Laporan Wartawan Surya Iksan Fauzi
TRIBUNNEWS.COM, TUBAN - Kawasan Jalan Panglima Sudirman mendadak ramai saat mobil sedan Patwal lalu lintas menghalau laju mobil penumpang minibus S 7342 E warna merah, Minggu (17/7/2016) malam tepat di depan pos polisi lalu lintas obyek wisata Pantai Boom di Jalan Panglima Sudirman.
Lantas belasan anggota polisi bersenjata laras panjang dan pistol mencari orang yang menumpang minibus.
Polisi mengeler tiga orang penumpang lalu menyuruh keluar dari mobil lalu tiarap di aspal jalan.
Pemandangan malam itu mengundang puluhan warga yang ada di sekitar sana mengerumuninya.
Tak lama setelah ketiga penumpang tiarap, beberapa polisi menggeledah mereka.
Setelah dinyatakan ketiga penumpang tak membawa senjata berbahaya, polisi menggiringnya di pos polisi.
Mereka diinterogasi beberapa menit. Kemudian, mereka diangkut ke Mapolres Tuban menggunakan mobil polisi.
Sedangkan penumpang minibus dan sopirnya juga dibawa ke Mapolres.
“Tadi tiba-tiba penumpang disuruh turun oleh polisi, terus disuruh tiarap dan digeledah,” kata Suyitno, seorang warga yang menyaksikan aksi polisi.
Pantauan SURYA.co.id, kepergian para penumpang itu tak lantas menghentikan keinginan warga untuk mengetahui apa yang sedang terjadi.
“Mereka adalah buronan curanmor (pencurian sepeda motor) dan pencurian hewan ternak,” kata AKP Suharta, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tuban, Senin (18/7/2016).
Ketiga buronan tersebut dikuntit oleh anggota buru sergap Polres sejak menaiki minibus di kawasan Kecamatan Tambakboyo.
Setelah berada di kawasan alun-alun Jalan Pahlawan, minibus dihentikan di tepi jalan.
Informasi yang dihimpun SURYA.co.id, mereka berencana melarikan diri ke wilayah Sumatera.
Ketiganya berinisial NK, HR, dan ND. Mereka adalah warga Kecamatan Kerek dan Merakurak.
Ketiga buronan itu merupakan anggota komplotan curanmor dan pencurian hewan ternak. Komplotannya telah ditangkap polisi sebelumnya.