Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Anggota Reskrim Polresta Medan akan ditempatkan di 28 pos lalu lintas untuk memantau aksi begal yang selama ini meresahkan.
Dengan semakin maraknya begal di Kota Medan, sebanyak 202 personel gabungan Polresta Medan dibantu Brimob Polda Sumut juga ikut diturunkan.
"Dalam operasi pemberantasan begal ini, yang menaiki mobil akan dibuka kacanya. Jadi, kami tahu siapa saja masyarakat yang beraktivitas di malam hari. Tentunya, 28 pos lalulintas akan kami aktifkan," ungkap Kapolresta Medan, Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto, saat memimpin apel bersama Anti Begal di Polresta Medan, Senin (25/7/2016) sore.
Langkah-langkah ini diambil untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat di Kota Medan. Mardiaz ingin menghilangkan rasa khawatir masyarakat terhadap tindak tanduk kejahatan di malam hari.
"Saya juga ingin mengingatkan personel yang melakukan patroli jangan sampai terjadi penyimpangan. Tujuan kita baik, membuat Kota Medan aman dari segala bentuk kejahatan," ungkap Mardiaz.
Dalam kesempatan ini, Mardiaz tidak ingin Tim Anti Begal yang dibentuk menjadi cemoohan di masyarakat. Jangan sampai ada pungutuan liar (pungli) saat operasi berlangsung.
"Jangan pula ada kekerasan terhadap masyarakat. Tim Anti Begal ini harus benar-benar hadir untuk memberantas aksi kejahatan, khususnya begal," ungkap Mardiaz.
Sebelumnya, pengusaha katering bernama Monang (48), warga Jalan Ternak, Medan Polonia, dibunuh kawanan begal saat melintas di Jalan MT Haryono simpang Jalan Surabaya, Senin (18/7/2016). Kasus pembunuhan dan perampokan ini belum terungkap.
Banyaknya keluhan warga yang sampai ke polisi membuat Mardiaz geram. Ia kembali menggalakkan Tim Anti Begal yang akan patroli sepanjang malam di Kota Medan.