Laporan Wartawan Tribun Bali I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR- Masyarakat Bali harus mulai waspada terhadap aksi kejahatan pecah kaca mobil yang marak belakangan ini di Bali khususnya Denpasar dan Ubud.
Alasan mendasarnya, aksi kepruk kaca itu dilakukan oleh para pelakunya hanya beberapa detik saja, kaca mobil korban sudah jebol dengan tangan kreatif para maling.
Seperti halnya yang dicontohkan oleh salah satu dari tiga pelaku kepruk kaca yakni MA alias Oop.
Oop memraktekan bagaimana mudahnya menjebol kaca milik korbannya.
Hanya dengan busi dan air liurnya, kaca itu bisa retak ketika dijebol.
Pantauan Tribun Bali, Oop mengambil sebuah busi yang kemudian dipotong usai itu diberi air liur dan dilemparkan ke kaca mobil.
Kaca itu kemudian dilempar dengan busi yang sudah dicampur air liur tadi, kemudian dilempar ke kaca dan menimbulkan retakan.
Setelah itu baru didorong kaca menggunakan tangan dan langsung ambles alias jebol.
"Hanya beberapa detik saja aksi ini bisa dengan mudah dilakukan tersangka," kata Kapolresta Denpasar, Kombes (Pol) Hadi Purnomo, Senin (25/7/2016).
Kepada Tribun Bali, Oop mengakui bahwa memang ikut dalam semua aksi yang dilakukan komplotannya itu.
Setelah mendapat barang jarahan baru ia kembali ke kampung halamannya di Palembang.
"Ya saya baru kali ini saja beraksi," akunya.
Polisi masih memburu satu pelaku lain yakni D yang juga satu komplotan.
D juga turut andil besar dalam beberapa aksi di Denpasar dan Ubud ini.
Dari empat TKP di Denpasar dan Ubud, tiga tersangka dan satu DPO itu mampu menggasak, uang nasabah sebesar Rp. 815 juta. (ang)