Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Ketersediaan energi sangat penting bagi pelaku usaha dan industri khususnya di Jawa Barat.
Sebab ketersediaan energi bisa meningkatkan investasi dan meningkatkan produksi.
“Saya kira energi atau listrik penting bagi industri dan dunia usaha. Karena listrik merupakan salah satu komponen nilai produksi."
"Jabar juga termasuk tujuan investasi yang menarik, sehingga energi dan infrastruktur itu harus tersedia,” kata Ketua Kantor Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat, Agung Suryamal, usai mengikuti focus group discussion (FGD) di Hotel Crown Plaza, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Selasa (26/7/2016).
Terkait dengan pasokan energi di Jabar, Agung menyebut, terbilang cukup untuk mendukung jalannya industri. Namun kenaikan tarif listrik menjadi kendala bagi
pelaku industri di Jabar. Kenaikan tarif listrik, kata dia, sangat menggangu aktivitas dunia usaha dan industri.
“Kalau bisa jangka kenaikan tarif itu lebih lama sehingga produksi para pelaku usaha tidak cepat terkoreksi dan mengalami perubahan,” kata Agung.
Dikatakan Agung, Jabar memang merupakan pusat industri nasional sehingga selalu membutuhkan energi setiap waktunya.
Ia menyebut, konsumsi energi yang diserap Industri di Jabar mencapai 30 persen dari ketersediaan yang ada.
Namun para pelaku industri di Jabar sangat berharap adanya energi terbarukan.
Sebab hal tersebut dinilai bisa menekan nilai produksi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
“Seperti Brasil yang dulunya hutangnya terbesar di dunia, sekarang sudah take off (meningkat. Red) karena mereka mengganti energi yang tadinya fosil. Pertumbuhan ekonomi naik, pendapatan juga naik,” kata Agung.
Agung pun sangat mendukung penuh kepada peneliti dan akademisi yang melakukan inovasi energi terbarukan.
Pihaknya siap bekerjasama dengan perguruan tinggi untuk menciptakan energi terbarukan yang memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Indonesia.
“Inovasi perguruan tinggi itu harus dan perlu terutama memanfaatkan potensi lokal. Itu harus didorong,” kata Agung. (cis)