TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Banyuwangi Ijen Summer Jazz, akan digelar dengan konsep unik, Jiwa Jawa Resort, Kecamatan Licin, yang lokasinya tak jauh dari Kaki Gunung Ijen, 30 Juli mendatang.
Musisi tanah air dan mancanegara akan tampil di acara ini.
Dari tanah air, dua musisi jazz, Syaharani & Queenfireworks (ESQI:EF) serta Nita Aartsen akan unjuk aksi.
Nama Syaharani sudah tak asing lagi. Dia telah dinobatkan sebagai salah satu diva jazz Indonesia. Syaharani telah menelurkan tiga album solo jazz.
Dengan dua teman lamanya, Achmad "Didit" Fareed Saad dan Donny Suhendra, mantan gitaris Krakatau, Syaharani membentuk grup yang dinamakan Syaharani dan Queenfireworks yang lebih dikenal dengan ESQI:EF.
ESQI:EF telah merilis 3 album, yaitu “Buat Kamu” (2007), “Anytime” (2010), dan “Selalu Ada Cinta” (2014).
Sementara Nita Aartsen, merupakan pianis dan vokalis yang telah menelurkan tiga album, sudah malang melintang tampil di berbagai negara.
"Nita Aartsen telah menghabiskan lebih dari lima belas tahun sebagai pianis negara untuk tampil di hadapan banyak tokoh dunia, seperti Presiden Amerika Serikat Bill Clinton dan Pangeran Bernard dari Belanda,” kata inisiator Ijen Summer Jazz, Sigit Pramono, Selasa (26/7).
Nita Aartsen juga pernah menyusun lagu bersama musisi-musisi terkemuka seperti Erwin Gutawa, Dwiki Dharmawan, KLA Project, Indra Lesmana, Gilang Ramadhan, God Bless, Titi DJ, dan lain-lain.
Menurut Sigit, Nita Aartsen akan tampil dengan format terbarunya yaitu Nita Aartsen & Friends. Ini merupakan kolaborasi Nita dengan dengan talenta-talenta internasional, yaitu Ernesto Enriquez Castillo (Kuba) pada gitar, Pablo Calzado (Kuba) pada drum, Patrick Lauwerends (Belanda) pada bass dan multi-instrumentalist Jean-Sébastien Simonoviez (Perancis).
”Ini murni pertunjukan yang dikreasi oleh para penikmat jazz," kata Sigit.
Mantan Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (BNI) tersebut mengatakan, panggung terbuka atau amphiteatre tempat penyelenggaraan Banyuwangi Ijen Summer Jazz menampung 300 orang pencinta jazz.
Konsepnya dibuat pengunjung akan berada sangat dekat dengan musisi yang tampil. Dengan tata letak panggung terbuka berlatarkan pemandangan keindahan pegunungan, akan menambah nuansa syahdu saat menonton konser musik di alam terbuka.
”Lokasinya sekitar 600 meter di atas permukaan laut dan dikeliling wilayah perkebunan,” kata Sigit.
Sigit menambahkan, Banyuwangi Ijen Summer Jazz digerakkan oleh para pencinta jazz yang tergabung dalam Jazz Gunung Indonesia.
Ijen Summer Jazz memadukan keindahan alam dengan budaya dan manusia serta menjadi ajang untuk mencintai kearifan alam pegunungan yang telah menjadi simbol budaya asli di nusantara.
Banyuwangi Ijen Summer Jazz sendiri akan digelar tiga kali tahun ini, selain 30 Juli, juga akan digelar pada 10 September dan 22 Oktober 2016 untuk mengakomodasi pecinta jazz. (surya/haorrahman)