News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

RSUZA Banda Aceh Siap Layani Cangkok Ginjal

Editor: Wahid Nurdin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah mendengarkan penjelasan dari dokter saat meninjau peralatan baru di kamar bedah jantung hybrid cardiac operating suite, di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh usai diresmikan, Selasa (25/2/2014).Kamar bedah jantung menggunakan sistem hybrid dengan dua tindakan saling terintegrasi yaitu bedah jantung by-pass dan tindakan diagnosis serta pengobatan non-invasif untuk pemasangan ring pada pembuluh darah jantung tersebut merupakan yang pertama di Indonesia. SERAMBI/M ANSHAR

TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh memiliki fasilitas memadahi dan siap melakukan operasi transplantasi (cangkok) ginjal.

Hal tersebut dikatakan Direktur RSUDZA, dr Fachrul Jamal SpAN KIC dalam jumpa pers dengan sejumlah media, Senin (25/7/2016) di rumah sakit milik pemerintah Aceh itu.

Fachrul Jamal mengatakan, RSUDZA akan mengadakan operasi transplantasi ginjal perdana pada 1 Agustus 2016.

Disebutkan, pasien gagal ginjal yang tinggal di Banda Aceh, Yanes Revelita (47) akan menerima donor ginjal dari abang kandungnya asal Solok, Sumatera Barat yang bernama Zuliman (52).

“Tahap awalnya, tim transplantasi ginjal RSUDZA yang berjumlah 10 orang, akan dibantu tim Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta yang beranggotakan 8 orang,” ujar dr Fachrul, seraya menyebut pendampingan itu berlangsung untuk beberapa kali operasi, dan selanjutnya cangkok ginjal akan dilakukan secara mandiri oleh RSUDZA.

Dia katakan, operasi cangkok ginjal dilakukan agar pasien gagal ginjal tidak lagi tergantung dengan cuci darah. Menurutnya, cuci darah membutuhkan biaya sangat besar.

“Cuci darah menghabiskan biaya Rp 8-10 juta perbulan seumur hidup pasien. Sedangkan transplantasi ginjal butuh biaya besar pada tahun pertama saja,” kata dia, dan mengatakan pembiayaan operasi sebagian besar ditanggung BPJS Kesehatan.

Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Unsyiah, dr Maimun Syukri SpPD (K), yang juga konsultan ginjal menambahkan, cangkok ginjal yang akan dilakukan tergolong aman, sebab donor dilakukan sedarah (related donor).

“Pasien dan pendonor telah diperiksa secara intensif. Jika berhasil, operasi ini suatu keuntungan bagi Aceh,” ujar Maimun, dan menyebut setiap bulannya ada 200-an pasien gagal ginjal yang ditangani RSUDZA, 150 di antaranya harus melakukan cuci darah.

Adapun Konferensi pers itu juga dihadiri Wadir Bidang Pelayanan Medis, dr Azharuddin SpOT(K), dan sejumlah dokter ahli yang termasuk ke dalam tim operasi transplantasi ginjal.

Direksi RSUDZA juga meminta doa seluruh masyarakat Aceh agar operasi transplantasi ginjal perdana itu berjalan lancar.(serambi indonesia/fit)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini