Laporan Wartawan Tribun Jogja, Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Puluhan petambak udang pesisir selatan Kecamatan Temon membawa poste dan spanduk sambil aksi diam di Balai Desa Palihan, Selasa (26/7/2016).
Mereka bermaksud mempertanyakan mengapa tidak ada kompensasi untuk pemilik tambak setelah lahan yang mereka manfaatkan bakal tergusur megaproyek Bandara Kulonprogo.
Aksi di depan balai desa yang menjadi tempat musyawarah bentuk ganti rugi tersebut berlangsung tanpa orasi. Koordinator aksi berusaha melakukan komunikasi dengan tim bandara.
Koordinator Petambak, Mugiyono Effendi, mengatakan selama ini tidak ada kejelasan soal kompensasi bagi petambak udang. Mereka berunjukrasa untuk meminta penjelasan dan kepastian.
"Mengapa bagi petambak tidak ada kompensasi, sedangkan hotel dan cafe dapat?" tanya Mugiyono.
Para petambak merasa pemerintah tidak adil. Pasalnya, petambak udang tidak mendapatkan kompensasi setelah mereka dianggap ilegal. Sementara hotel dan cafe tak berizin memperoleh kompensasi.