Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Di bawah teduhnya tenda biru dan rindangnya pohon setinggi 10 meter, dua pria dewasa terlihat sibuk mencari sesuatu di kios di pinggir Jalan Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Rabu (27/7/2016).
Kedua pria itu mendengarkan lantunan lagu yang dinyanyikan Iwan Fals bertajuk suara muda melalui alat pemutar kaset.
“Engkau sarjana muda. Resah mencari kerja. Mengandalkan ijasahmu. Empat tahun lamanya,” demikian penggalan lirik lagu Iwan Fals.
Kedua pria itu, yakni H Oding Turiat (75) dan Jejen (29), pedagang kaset yang berjualan di pinggir Jalan Cihapit.
Keduanya tengah mencoba kaset tembang lawas Iwan Fals yang dirilis pada 1981 lantaran ada pembeli yang telah memesannya.
Ya, di tengah majunya teknologi dan era digital, lagu yang terekam dalam sebuah benda yang berbentuk persegi panjang itu masih diminati sejumlah orang.
Peminatnya kaset ini berasal dari berbagai kalangan dan usia. Bahkan warga negara asing pun kerap memesan album tertentu kepada Oding atau Jejen yang merupakan cucunya.
“Yang datang itu biasanya mencari lagu-lagu lama yang tidak ditemukan lagi di toko ataupun dicari di internet,” kata Oding ketika berbincang di kiosnya.
Menurutnya masih bertahannya kaset pita ditengah zaman yang serba canggih dan praktis ini tak lain dari kualitas.
Kaset pita, kata dia, lebih memiliki suara yang bagus meski usinya sampai puluhan tahun.
“Kalau kepingan CD cepat rusak, sekali tergores tidak bisa dibaca. Kalau kaset bisa diperbaiki,” kata Oding.
Setiap kasetnya, Oding menghargai secara bervariasi tergantung penyanyi dan kondisinya.
Kaset-kaset miliknya itu dijual dengan harga Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu.
Setidaknya puluhan ribu dari berbagai album dan penyanyi dijajakannya di pinggir jalan.
“Kalau koleksi mulai dari lagu era 80-an sampai 2012 ada. Terakhir itu kan produksi kaset berhenti pada 2012,” ujar Oding. (cis)