Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Pascakerusuhan dan pembakaran vihara serta sejumlah kelenteng di Tanjung Balai, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara yang berujung pada isu SARA sejak Jumat (29/7/2016) malam kemarin, ratusan polisi dan TNI disiagakan di Tanjung Balai.
Terkait kasus ini, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Rina Sari Ginting mengaku pihaknya masih berupaya melakukan penyelidikan.
"Apa penyebab terjadinya pembakaran, ini proses penyelidikan dan pendalaman oleh Polres Tanjung Balai. Dari tadi malam, telah dilakukan bakup personil dari Brimob, Polres Batubara dan Polres Asahan, serta dari TNI AL dan juga TNI Kodim setempat untuk melakukan penjagaan," ujar Rina, Sabtu (30/7/2016).
Ia mengatakan, untuk meredam kericuhan, polisi dan TNI bekerjasama melakukan patroli. Tiap orang yang terlibat, sambung Rina, diamankan di Polres Tanjung Balai.
"Saat ini sedang berlangsung mediasi di kantor Walikota (Tanjung Balai) yang dihadiri oleh FKPD, Dandim, tokoh agama, perwakilan pemimpin etnis untuk membicarakan langkah-langkah apa yang diambil guna mengantisipasi pencegahan sehingga aman dan kondusif," kata Rina.
Adapun rincian jumlah personel yang diturunkan di antaranya seluruh pasukan Polres Tanjung Balai siaga, dari Polres Asahan 100 orang, Brimob 135 orang, Polres Batubara 30 orang, dan ratusan anggota TNI AL serta TNI AD setempat.
"Pengamanan penuh masih dilakukan di Tanjung Balai. Sejak pukul 04.00 WIB tadi pagi, suasana sudah kondusif," kata Rina.(ray)