Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Kasdam III/Siliwangi, Brigjen TNI Wuryanto menilai kondisi Sungai Citarum sedang “sakit keras” akibat pencemaran yang terjadi.
Menurutnya, kondisi Sungai Citarum perlu segera ditangani agar tidak akan membahayakan lingkungan dan masyarakat.
“Warga Jabar dulu selalu dalam kondisi sehat karena tiap hari masyarakatnya mengkonsumsi air yang bersih dan sehat. Melihat Sungai Citarum sekarang sangat menghawatirkan,” kata Wuryanto melalui keterangan resmi kepada wartawan di Markas Kodam III/Siliwangi, Minggu (31/7/2016).
Wuryanto mengatakan, Kodam III/Siliwangi sejak dulu peduli dengan Sungai Citarum. Berbagai cara pun telah dilakukan dari mulai karya bakti ulang tahun satuan atau Jumat bersih meski pelaksanaannya tidak rutin.
“Saat ini kami ingin mengembalikan Sungai Citarum menjadi lingkungan yang bersih dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat yang ada di pinggiran Sungai Citarum,” kata Wuryanto.
Wuryanto mengingatkan, masyarakat yang ada di sepanjang pinggiran aliran sungai agar membuang sampah pada tempatnya.
Menurutnya, jangan sampai sampah dibuang ke sungai atau anak Sungai Citarum yang bisa mengakibatkan banjir dan pencemaran.
“Kami juga menyampaikan jika mengembalikan sungai atau anak Sungai Citarum bersih itu juga menyadarkan pejabat dan masyarakat agar sadar dan bertanggung jawab kepada keasrian sungai,” kata Wuryanto.
Sementara Aster Kasdam III/Siliwangi, Kolonel Inf Dian Herdiana, mengatakan, Sungai Citarum dengan panjang lebih kurang 281 kilometer itu mampu mengairi sawah seluas 329.297 hektar sawah.
Selain itu, kata dia, Sungai Citarum memberi kontribusi sebagai penghasil energi listrik terbesar, yaitu sebesar yang menyuplai energi listrik kepada Pulau Jawa dan Bali.
”Sungai Citarum memiliki tiga kreteria, yaitu melayani standar nasional, melayani minimal 1 daerah irigasi dengan luas minimal 10.000 hektar, dan akan berakibat negatif apabila tidak dikelola dengan baik,” kata Dian. (cis)