TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO - Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Jatim menemukan satu korban pasung yang kondisinya memprihatinkan saat melakukan bakti sosial (baksos) di Kabupaten Ponorogo.
"Korban pasung adalah pemuda penderita gangguan jiwa. Keluarganya khawatir anaknya berkeliaran sehingga dipasung," ungkap Arif Witanto, Koordinator DKR Jatim kepada Surya (Tribunnews.com Network), Senin (1/8/2016).
Korban pasung itu bernama Yadi, anak dari Mbok Giyem, warga Dusun Gupakwarok, Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo.
Keluarga Yadi beralasan, terpaksa memasungnya selama beberapa tahun agar mudah mengontrol kondisinya.
Menurut Arif, apapun alasannya, pihak keluarga tidak diperkenankan untuk memasung penderita gangguan jiwa.
"Mestinya penderita dilaporkan ke pihak berwenang untuk dirujuk ke rumah sakit jiwa," jelasnya.
Arif mengimbau aparat desa dan petugas kesehatan untuk pro aktif melaporkan kasus pasung yang dilaporkan masyarakat. Apalagi Jawa Timur telah mencanangkan progam bebas pasung.
Baksos DKR Jatim melakukan beragam pemeriksaan kesehatan, terapi lintah dan bekam.
Ada puluhan warga yang mengikuti pemeriksaan kesehatan dan terapi alternatif.
Baksos juga memberikan multivitamin bagi 200 anak usia SD di Desa Krebet.
Mayoritas keluhan masyarakat yang memeriksakan kesehatannya adalah migrain, asam urat, stroke dan penderita keterbelakangan mental.