TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno meresmikan PT. IGG ( Industri Gula Glenmore), yang melakukan giling perdana, di Glenmore Banyuwangi, Selasa (2/8/2016).
Ini merupakan perusahaan gula termodern dan terintegrasi di Indonesia melakukan giling tebu perdana.
Pabrik ini menjadi istimewa karena alat dan pekerjaannya dikerjakan oleh putra bangsa.
"Saya bangga, karena semua dikerjakan oleh putra bangsa. Saya berharap agar semua industri gula di Indonesia bisa modern seperti PT.IGG," kata Rini saat menyaksikan langsung proses penggilingan tebu perdana, di PT. IGG, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi.
Rini mengatakan, saat ini pabrik gula di Indonesia ada sekitar 62 pabrik. Rini berharap semua pabrik bisa seperti yang ada di Glenmore ini.
Namun dari jumlah pabrik yang ada di Indonesia, ada beberapa yang harus direvitalisasi. Ini karena pabrik tersebut sudah lama. Pemerintah akan melakukan revitalisasi beberapa pabrik.
"Kami akan cek berapa yang perlu di revitalisasi. Tapi kami ingin semua pabrik gula di Indonesia bisa seperti di Banyuwangi," kata Rini.
PT IGG sendiri merupakan hasil sinergi antara PT Perkebunan (PTPN) XII dan XI. Pabrik gula dengan, nilai investasi senilai Rp. 1,5 T tersebut, akan memproduksi gula putih premium dengan target awal sebesar 6.000 ton tebu per hari (TTH).
Menurut Direktur Utama PT. IGG, Ade Prasetyo, pabrik ini dirancang sebagai pabrik modern. Semua limbah yang dihasilkan bisa dikelola menjadi produk sampingan yang bermanfaat.
Selain gula, pabrik ini bisa menghasilkan daya listrik 6 mega watt (MW), bioetanol, pupuk organik, dan pakan ternak.
"Produk sampingan tersebut menghasilkan efisiensi hingga 80 persen," kata Ade.
Pabrik ini dibangun di atas lahan seluas 3.110 hektar. Saat ini dirancang berkapasitas 6.000 TTH. Namun pada 2019 bisa ditingkatkan hingga 8.000 TTH.
Rendemen yang dihasilkan dari pabrik ini pun lebih besar dari pabrik gula pada umumnya. Apabila pabrik gula tebu rata-rata menghasilkan rendemen senilai 6,5 hingga 7 persen, pabrik gula Glenmore bisa menghasilkan rendemen gilingan tebu rendemen 8,5-9 persen.
Ade mengatakan, dengan alat-alat modern yang ada, efektif dengan rendemen yang dihasilkan.
"Kapasitas awal kita 6000 TTH sebanding dengan 58 ton gula kristal per hari," kata Ade.
Nantinya pada 2019 yang ditargetkan menjadi 8000 TTH, bisa menghasilkan 72 ton gula kristal per hari.
Pada 2018 mendatang, PT. IGG berencana akan bekerjasama dengan 120 hektar lahan rakyat dan 1000 hektar lahan tebu dari swasta. Pabrik milik PTPN ini akan melakukan giling tebu hingga 90 hari kedepan. (surya/haorrahman)