News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penangkapan Terduga Teroris

Perumahan Mediterania Sepi, Warga Masih Was-was Pasca Penggerebekan

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perumahan Mediterania Blok FF, Batam Centre, kediaman Gigih Rahmat Dewa, Sabtu (6/8/2016).

TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Warga Perumahan Mediterania Blok FF, Batam Centre, masih was-was dengan penggerebekan yang dilakukan Densus 88 terhadap rumah kediaman Gigih Rahmat Dewa, Jumat (5/8/2016) kemarin.

Sehari pascapenggerebekan, blok tersebut tampak senyap.

Sejumlah warga yang tinggal di sana yang hendak ditemui Tribun Batam (Tribunnews.com Network), Sabtu (6/8/2016) siang, memilih menghindar.

Mereka lebih memilih bungkam dan berada di dalam rumah.

Hanya ada seorang warga di sana, Widya, yang mau berkomentar.

Wanita yang berprofesi sebagai perawat itu mengungkapkan, warga di lingkungannya memang masih was-was.

Warga tidak menyangka di lingkungan tempat tinggal mereka ada penggerebekan terduga teroris.

"Iya was-was juga, kaget aja ada penggerebekan di sini," kata Widya.

Sementara itu suasana rumah yang menjadi tempat tinggal satu di antara terduga teroris di Perumahan Botania Cluster Sakura pasca penggrebekan oleh Densus 88, Jumat (5/8/2016), tampak senyap, Sabtu (6/8/2016).

Pintu rumah itu ditutup dengan papan.

Garis polisi atau police line masih membatasi area pekarangan rumah.

Pantuan Tribun Batam (Tribunnews.com Network), warga sekitar rumah tersebut lebih banyak yang berdiam diri di dalam rumah.

Sejumlah tetangga rumah tersebut juga menolak ke luar rumah saat Tribun Batam ingin menanyai mereka. Hanya ada seorang tetangga yang mau berkomentar.

"Sejak digerebek, tidak ada lagi polisi yang datang ke sini hanya kemarin saja. Pintunya dipaku darurat pakai papan," kata Widya, warga komplek itu.

Widya menjelasan pada saat penggerebekan dia tidak berada di rumah.

Namun, dia sedikit mengetahui dan mengenal tetangga di seberang rumahnya itu.

"Kenal, tapi saya lupa-lupa ingat wajahnya. Ada dua orang laki-laki yang tinggal di sana, satu bertubuh tinggi dan pendek, tapi nggak ingat persis wajahnya," kata dia.

Keseharian dua pria yang tinggal di situ, perempuan yang berprofesi sebagai perawat ini mengaku tidak mengetahui banyak.

"Setahu saya mereka bekerja di pabrik. Pergi pagi pulang malam jadi jarang saya bertemu langsung. Untuk aktivitas yang mencurigakan juga saya tidak memperhatikan," jelas Widya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini