TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN – Puluhan hektar kebun sawit milik warga di Kecamatan Tulin Onsoi, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, rusak parah akibat gajah yang masuk ke areal perkebunan warga.
Mereka kesulitan mengusir gajah yang merusak kebun sawit karena kesulitan mendapatkan karbit, bahan baku untuk membunyikan leduman alat pengsuir gajah.
“Warga kesulitan mendapatkan karbit sehingga mereka hanya menggunakan kentongan dan teriak-teriak untuk mengusir gajah yang merusak kebun mereka,” ujar Camat Tulin Onsoi, Santipil Oslo, Sabtu (6/8/2016).
Sejak bulan Juli, tiga ekor gajah terlihat memakan sawit milik warga yang berusia sekitar 1-2 tahun.
Gajah-gajah tersebut juga merusak kebun warga karena gajah juga memakan pisang dan tanaman ubi warga.
Warga berharap pemerintah daerah memberikan solusi terkait keberadaan gajah yang sering merusak kebun mereka.
“Selama ini tidak ada solusinya, begitu-begitu saja. Warga maunya ditangkapkah atau mengusir jauhlah?” imbuh Santipil.
Hingga bulan Juli, gajah telah merusak puluhan hektar lahan sawit milik warga di 6 desa di Kecamatan Tulin Onsoi. Belum bisa dipastikan berapa kerugian warga yang diakibatkan oleh gajah yang memasuki kebun sawit milik mereka.
”Terakhir gajah merusak sawit di Desa Salang. Gajah biasanya masuk dari Sungai Apas di Desa Tinampak Satu. Lokasinya berpindah-pindah, dimana ada sawit muda,” kata Santipil.
Penulis: Kontributor Nunukan, Sukoco