BANYUWANGI, SURYA - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berharap penerapan kebijakan full day school, yang diwacanakan oleh Mendikbud, Muhadjir Effendy dikaji kembali.
Menurut Anas, kebijakan full day school relatif bias kota, dan belum tentu cocok diterapkan di daerah yang jauh dari pusat pertumbuhan utama, seperti Banyuwangi.
”Prinsipnya kami patuh dengan kebijakan pemerintah pusat. Namun, alangkah elok jika kebijakan tersebut juga memperhatikan keberagaman wilayah, tantangan-tantangan yang ada di daerah, karakteristik daerah,” ujar Anas, Selasa (9/8/2016).
Sekolah full day menurutnya juga tidak memberikan kesempatan bagi anak untuk melakukan interaksi yang cukup bersama orangtua.
"Di desa-desa, ada anak yang setelah pulang sekolah dia ikut melihat bapaknya bekerja di sawah, ikut melihat bapaknya merawat buah naga di kebun. Ada juga yang ikut melihat ibunya membatik. Itu bagian dari pengalaman, interaksi dengan orang tua,” kata Anas.
Anas mengatakan, bukannya menolak kebijakan tersebut secara berlebihan. Namun menurut bupati yang telah masuk periode kedua tersebut, full day school kurang pas diterapkan.
Anas mengatakan dalam konteks filosofi pendidikan di mana tumbuh-kembang anak butuh interaksi banyak dengan orang tuanya, maupun dalam konteks kedaerahan yang macam-macam modelnya.
Oleh karena itu, Anas berharap kebijakan full day school perlu dikaji lebih mendalam bila diterapkan secara menyeluruh. Banyak aspek harus dipertimbangkan.
”Kurang pas jika kemudian pengalaman orang kota dibawa ke orang daerah atau katakanlah orang yang tinggal di desa,” kata dia.
Selain itu, menurut Anas, tidak semua orang tua itu bekerja. Artinya, mungkin ayahnya yang bekerja, sedangkan ibunya di rumah. Atau ibunya bekerja di kantor, sedangkan ayahnya berwirausaha dari rumah.
”Kan kalau begitu tetap bisa mendampingi anak saat siang hingga sore hari. Saya kira anak tetap perlu banyak interaksi dengan orang tua yang ada di rumah karena pembentukan karakter utama kan sebenarnya dari rumah,” pungkas Anas.
Seperti diketahui, Mendikbud Muhadjir Effendy melontarkan gagasan untuk menerapkan full day school untuk menekan angka kekerasan terhadap anak di luar sekolah.
Full day school dalam gagasan tersebut dikombinasikan dengan berbagai aktivitas luar kelas seusai jam pembelajaran. (surya/haorrahman)