Laporan Wartawan Tribun Lampung Wakos Gautama
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Biaya hidup yang semakin mahal membuat Zulkifli Harahap (44) terjerumus ke dunia kriminalitas.
Pendapatannya sebagai penjual kerupuk kemplang tidak mampu menopang kebutuhan hidup keluarganya.
Untuk mencukupi segala kebutuhannya, Zulkifli mencari penghasilan tambahan yakni menjadi bandar judi togel pilihannya.
“Habis mau gimana lagi. Mengandalkan uang dari jualan kemplang ya tidak cukup,” kata dia, Selasa (9/8/2016).
Dalam sehari, Zulkifli mengatakan, keuntungan yang didapat dari menjual kemplang di Terminal Rajabasa paling banyak hanya Rp 10 ribu.
Dengan menjadi bandar togel, Zulkfili bisa meraup Rp 35 ribu per harinya.
Itu belum bonus yang didapat dari pemasang yang memenangkan perjudian.
Jumlahnya, bervariasi Paling sedikit Rp 25 ribu.
"Ada juga yang ngasih Rp 50 ribu. Tergantung berapa angka yang tembus,” ucapnya.
Zulkifli mengaku mengenal judi togel online dari warung internet sekitar empat bulan lalu.
Ia iseng membuka situs togel online dan tertarik untuk menjadi agennya.
Ia mempelajari cara menjadi agen di warung internet tersebut sampai-sampai Zulkifli membuka rekening di bank.
Rekening itu digunakan untuk mentransfer uang ke bandar togel online.
Zulkifli lalu mempromosikan usaha barunya itu ke teman-temannya.
Ia mengatakan, para pemasang biasanya mengirimkan nomor pasangan melalui pesan singkat telepon seluler.
Rupanya bisnis Zulkifli terendus aparat kepolisian.
Petugas Polsek Natar, Lampung Selatan, menangkap Zulkifli di rumahnya di Desa Negara Ratu.
Polisi juga menyita peralatan seperti laptop dan modem.