Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Galih Pujo Asmoro
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Ada saja kelakar yang tersisa usai Liberty Sitinjak memberikan keterangan di kantor Badan Narkotika Nasional, Jakarta Timur, Senin (8/8/2016).
Kehadiran Sitinjak diperlukan karena ia pernah menjadi Kepala Lapas Batu, Nusakambangan, pada September 2013-September 2014. Ia orang yang membangun sel isolasi khusus untuk Freddy, plus menempatkan dua kamera pengawas di dalam dan luar selnya.
Baca juga: Lewat Handy Talky, Sitinjak Meminta Freddy Budiman Lambaikan Tangan
Jika testimoni Koordinator KontraS, Haris Azhar, menyoal Freddy tak kunjung selesai Sitinjak siap-siap ke merogoh kocek pribadinya selama berada di Jakarta. Selama ini Sitinjak menjabat Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: Lewat Kamera Pengawas, Sitinjak: Jumlah Celana Dalam Freddy Budiman Saya Tahu
"Kemarin (saat dimintai keterangan) tiket dan hotel ditanggung oleh BNN. Tapi ke Jakarta kan tidak hanya hotel dan tiket. Harus keluar uang juga," kelakar Sitinjak kepada Tribun Jateng lewat sambungan telepon, Selasa (9/8/2016) petang.
Kembali ke pokok persoalan, Sitinjak mengaku lelah jika masalah Freddy yang menyeret namanya merujuk testimoni Haris Azhar, tak kunjung usai. Ia menyarankan mereka yang disebut dalam testimoni tersebut segera berbenah.
Jika tidak disikapi dengan berbenah diri, Sitinjak khawatir akan akan membuat suasana makin gaduh. Baca juga: Sitinjak Miliki Beragam Wig, Waspadai Ancaman Freddy Budiman
"Menurut saya, cara terbaik menyelesaikan ini ya mari berbenah. Jika jujur, semuanya pasti akan lebih baik," sambung alumnus jurusan administrasi negara Universitas HKBP Nommensen tersebut.
Dalam testimoni Haris yang menjadi viral di dunia maya, Sitinjak sempat mendapat tekanan dari oknum petugas BNN untuk mencopot kamera pengawas yang menghadap di depan dan dalam sel isolasi Freddy di Lapas Batu.