TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung mencanangkan gerakan dakwah dalam bus kota.
Kegiatan itu merupakan pengembangan dari program maghrib mengaji yang diluncurkan Pemkot Bandung sejak 29 April 2016 lalu.
Gerakan dakwah dalam bus rencananya akan diluncurkan pada 2 Oktober 2016.
Kasubag Sosial Keagamaan Bagian Kesra Kota Bandung, H Latief menuturkan, setiap bus damri di Kota Bandung nantinya akan diisi para penceramah yang akan memberikan satu materi setiap sekali keberangkatan.
"Bus kota yang akan di isi oleh pendakwah hanya bus Damri saja. Materi yang nantinya diberikan lebih ke akhlaqul karimah, muamalah dan lain sebagainya,” kata Latief melalui siaran pers, Jumat (12/8/2016).
Dia menambahkan, gerakan dakwah dalam bus bertujuan untuk membina mental masyarakat dan menambah wawasan keagamaan.
"Daripada penumpang itu melamun, main handphone, maka lebih baik mendengarkan ceramah," ujarnya.
Untuk mendukung gerakan tersebut, lanjut Latief, Pemkot Bandung telah melakukan rapat bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung.
"Mudah-mudahan masyarakat Bandung dapat mendukung, dan insya Allah ini demi kebaikan Kota Bandung sendiri," jelasnya.
Latief menambahkan, dalam kurun waktu tiga bulan, program maghrib mengaji mendapat respons positif. Kegiatan itu pun mulai berjalan efektif di tiap daerah di Kota Bandung.
"Program maghrib mengaji sudah bagus dan grafiknya naik secara signifikan. Setiap kecamatan sudah melaporkan bahwa di kecamatan masing-masing program ini sudah berjalan dengan baik,” kata dia.