News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sengketa Tanah TNI AU

Jurnalis Kalimantan Utara Beraksi, Stop Kekerasan kepada Wartawan

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puluhan wartawan dari beberapa media massa yang ada di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), melakukan aksi damai di Kantor Gubernur Kaltara dan Kodim 0903/Tanjung Selor, Jalan Kolonel Soetadji, Tanjung Selor, Kamis (18/8/2016).

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Doan Pardede

TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR - Puluhan wartawan dari beberapa media massa yang ada di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), melakukan aksi damai di Kantor Gubernur Kaltara dan Kodim 0903/Tanjung Selor, Jalan Kolonel Soetadji, Tanjung Selor, Kamis (18/8/2016).

Aksi ini sebagai bentuk solidaritas atas terjadinya tindak kekerasan yang dilakukan oknum TNI AU terhadap dua orang wartawan di Medan, Sumatera Utara.

Selain melakukan orasi, wartawan juga meminta sejumlah pejabat mulai dari Gubernur Kaltara Irianto Lambrie, dan perwakilan Kodim 0903/Tanjung Selor, Polres Bulungan, tokoh-tokoh masyarakat untuk membubuhkan tandatangan di spanduk putih bertuliskan "Stop Kekerasan kepada Wartawan".

Bupati Bulungan Sudjati dan Sekprov Kaltara Badrun yang kebetulan melintas juga menyatakan kesediaannya untuk membubuhkan tandatangan.

Wartawan menuntut agar Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengambil tindakan tegas terhadap pelaku tindak kekerasan kepada wartawan, belum lama ini.

"Aksi yang kami lakukan adalah aksi damai. Kami ingin menyampaikan bahwa seluruh Indonesia termasuk Kaltara bergerak," kata Victor, salah seorang wartawan dalam orasinya.

Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie yang menemui langsung wartawan mengapresiasi penyampaian aspirasi yang dilakukan secara damai.

Irianto juga menyatakan dukungan untuk menolak segala bentuk tindakan kekerasan kepada pers.

Selain memang dalam tugasnya sudah dilindungi oleh Undang-Undang, keberadaan pers juga menurutnya memiliki peran penting dalam mendorong percepatan pembangunan Provinsi Kaltara.

"Institusi jurnalis dan media pers sangat baik dan signifikan untuk mendorong akselerasi pembangunan di Kaltara ini," katanya.

Ditegaskannya, jika ada tindakan negatif yang melibatkan TNI, Polri, ataupun Aparatur Sipil Negara (ASN), itu tentunya adalah ulah oknum dan bukan institusi.

Oleh karena itu, apapun tindak lanjut atas tindakan-tindakan diluar disiplin dan aturan yang berlaku, tentunya ada di pimpinan institusi yang bersangkutan.

"Intinya kita mendukung langkah-langkah yang dilakukan Panglima TNI. Saya yakin, ada tindakan hukum yang diberikan kepada pelaku yang melakukan tindakan kekerasan," katanya.

Terpisah, Pasi Intel Kodim 0903/Tanjung Selor, Lettu Suwito mengatakan, apa yang terjadi di Medan adalah tindakan oknum dan bukan atas nama institusi TNI.

Dia meminta agar wartawan mempercayakan langkah-langkah yang akan diambil oleh Panglima TNI di Jakarta.

"Apa yang terjadi di Medan, mungkin itu adalah oknum. Dan saya meminta rekan-rekan wartawan mempercayakan penanganannya kepada pimpinan kami di Jakarta. Dan ini, sudah ditindaklanjuti," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini