Laporan Wartawan Tribunnews, A Prianggoro
TRIBUNNEWS.COM, SIMALUNGUN - Bupati Simalungun JR Saragih menangis di tengah jumpa pers acara Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba di Hotel Inna Parapat, Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu (20/08/2016).
"Saya minta maaf kepada masyarakat Simalungun. Ini kesalahan saya," kata JR Saragih.
Tangis Saragih pecah di hadapan ratusan wartawan dari berbagai media di Indonesia. Saragih duduk tak jauh dari Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Kesedihan Saragih itu dikarenakan pada perhelatan Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba dilaksanakan dengan memakai unsur budaya suku Toba.
"Sementara di Simalungun masih ada banyak suku-suku lain, ada Mandaling, Karo, dan lainnya. Sedangkan Pak Menteri (Arief Yahya) justru memakai pakaian adat Toba, di sisi lain masyarakat Simalungun justru tidak tampil pada even ini," kata JR Saragih.
Saragih menangis terisak lalu terdiam beberapa waktu. Beberapa wartawan pun berteriak memberi semangat.
"Jangan menangis Pak, semangat," celetuk seorang wartawan.
Saragih mengaku juga banyak menerima komplain dari masyarakat terkait baliho-baliho yang terpasang terkait even ini.
Dia menjelaskan pada baliho-baliho itu tertulis Samosir termasuk wilayah Parapat.
"Padahal mestinya masuk wilayah Simalungun. Masyarakat bertanya sejak kapan Samosir dijual ke Parapat," ungkapnya. (ape)