Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Polda Jabar mengamankan 86 pemuda yang terindikasi sebagai preman yang berkeliaran di tempat umum. Sebanyak 86 pemuda itu diamankan dari sejumlah tempat di Kota Bandung.
Pantauan Tribun, para pemuda yang diduga preman itu dicatat identitasnya oleh petugas Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar. Beberapa di antaranya kedapatan dalam keadaan tidak sadar atau di bawah pengaruh alkohol.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, ke-86 pemuda yang diduga preman itu terjaring razia yang dilaksanakan Polda Jabar sejak pagi hingga siang hari.
Menurutnya, razia tersebut merupakan pelaksanaan perintah kapolri tentang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Satu di antaranya membersihkan aksi premanisme dan pelaku premanisme," kata Yusri kepada wartawan di Markas Polda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Selasa (23/8/2016).
Dikatakan Yusri, operasi preman tersebut akan terus dilakukan setiap hari. Pihaknya menyebar 200 anggota ke tiga wilayah di Kota Bandung untuk mendeteksi pergerakan preman. Upaya itu untuk menekan aktivitas preman yang dinilai masih marak terjadi di Kota Bandung.
"Ini terus kami laksanakan operasi preman dengan harapan ked epan bandung bersih dari preman. Anggota patroli terus 24 jam dan 200 orang itu berkeliaran di wilayah barat, timur, dan selatan," kata Yusri.
Yusri menyebut, masih banyak yang berkeliaran di Kota Bandung. Karena itu pihaknya akan terus memburu preman-preman tersebut saat ini. Selain menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, pihaknya ingin aktivias preman tak menggangu jalannya Pekan Olahraga Nasional (PON) yang digelar di Jabar.
"Jangan sampai Kota Bandung dianggap menjadi kota preman," kata Yusri.
Yusri mengatakan, pihaknya sudah mengantongi data dan memetakan preman yang akan diburu nanti. Hal itu berdasarkan perkiraan intelejen yang sudah dilakukan sebelumnya.
"Dari hasil itu kami gunakan razia mereka. Intel kami turun duluan, bukan berarti kami langsung turun. Tim memetakn dan setelah itu ada tim penjemput untuk mengambil mereka. Jadi tahu mana bentuknya mana yang preman mana yang bukan," kata Yusri. (cis)