News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Banyuwangi Siapkan Rp 5 Miliar untuk Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat mengunjungi RSUD Blambangan, Rabu (24/8/2016).

TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Selain memiliki UGD Kemiskinan yang salah satu fungsinya untuk memangkas prosedur administrasi pelayanan kesehatan bagi warga miskin, Pemkab Banyuwangi memberikan beasiswa untuk pendidikan dokter spesialis.

Pemkab menyiapkan Rp 5 miliar untuk beasiswa dokter-dokter umum yang ingin mengambil pendidikan spesialis.

Menurut Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, untuk akses kesehatan selain sarana juga dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Dengan demikian, nantinya masyarakat yang memiliki penyakit-penyakit tertentu tidak lagi harus dirujuk ke Surabaya. Jadi bisa ditangani di Banyuwangi," kata Anas, saat mengunjungi RSUD Blambangan Banyuwangi, Rabu (24/8/2016).

Untuk 2017 Pemkab Banyuwangi menyediakan beasiswa untuk 30 dokter umum yang ingin melanjutkan spesialis. Nantinya tidak hanya diberikan beasiswa, namun penerima beasiswa tersebut juga diberikan jaminan untuk bekerja di RSUD Blambangan dan Genteng.

Jadi dokter-dokter umum tersebut nantinya tidak bingung lagi mencari pekerjaan. Saat ini, sebenarnya Pemkab telah memberikan beasiswa untuk para dokter yang ingin melanjutkan spesialis. Saat ini Pemkab telah memberikan beasiswa terhadap empat dokter umum.

"Banyak yang belum mengetahui informasi beasiswa ini," kata Anas.

Menurut bupati yang telah memasuki periode kedua tersebut, selain memberikan beasiswa terhadap dokter umum, Pemkab secara bertahap juga akan menyediakan alat-alat kedokteran.

"Sehebat apapun dokternya, kalau alatnya tidak ada juga percuma. Karena itu, secara perlahan kami siapkan alat-alatnya," kata Anas.

Sehingga ketika dokter-dokter peraih beasiswa tersebut sudah selesai pendidikannya, alat-alat kedokteran sudah siap. Namun komitmennya, penerima beasiswa ini setelah selesai bekerja di rumah sakit Banyuwangi.

"Ini juga untuk mendorong dokter-dokter Banyuwangi kembali ke daerah," kata Anas.

Jadi bagi dokter-dokter asal Banyuwangi, selain mendapat beasiswa dan pekerjaan di rumah sakit, mereka juga bisa berkumpul dengan keluarganya di Banyuwangi.

Anas mengatakan, permasalahan rumah sakit di daerah ada dua, yaitu infrastruktur (kelengkapan alat) dan SDM. Dua hal tersebut secara bertahap dibenahi.

"Biasanya daerah selalu mengeluh ke pemerintah pusat soal ini. Padahal bisa diselesaikan jika ada beasiswa dan penambahan fasilitas secara berkelanjutan," kata dia.

Selain beasiswa dan sarana, menurut Anas, untuk pelayanan kesehatan juga dibutuhkan kenyamanan rumah sakit. Itulah yang membuat di RSUD Blambangan, Anas merenovasi rumah sakit agar suasananya nyaman.

Rumah sakit Blambangan tidak membutuhkan banyak AC, karena didesain ruang tunggu pasien terbuka dan banyak ventilasi. Juga disediakan sarana permainan untuk anak-anak.

"Ini agar masyarakat, terutama pasien merasa nyaman," kata Anas.

Beasiswa ini sangat membantu untuk pendidikan para calon dokter spesialis. Seperti yang dirasakan oleh Dina Utami, yang menerima beasiswa saat menempuh pendidikan spesialis patologi anatomi.

"Saya menerima beasiswa pada 2013. Prosesnya mudah tidak berbelit-belit," kata Dina yang kini telah bergelar dokter Spesialis Patologi Anatomi (SpPA) itu.

Dina yang berasal dari Banyuwangi itu, senang menerima beasiswa tersebut karena bisa bekerja dan berkumpul keluarga di Banyuwangi.

"Konsekwensinya memang harus kembali ke Banyuwangi. Ini sangat membantu," kata dokter yang menempuh pendidikan dokter umum dan spesialis di Universitas Airlangga Surabaya itu.

Tidak hanya Dina, dokter penerima beasiswa lainnya adalah Indah Ari Handayangi. Dokter Spesialis Saraf (SpS) itu mengatakan, beasiswa itu sangat membantu. Terutama di akhir-akhir semester yang membutuhkan banyak biaya.

"Di semester akhir banyak biaya, terutama untuk praktik. Selain itu ini membantu karena ada jaminan bekerja. Banyak dokter yang telah lulus mau kerja di mana," kata Indah.

Direktur RSUD Blambangan, dr. Taufik Hidayat, SpAnd mengatakan, terkait fasilitas, tahun depan RSUD Blambangan akan melengkapi diri dengan alat rekam otak, alat bedah tumor hispotalogi, dan sejumlah ruang baru untuk operasi bedah.

Ini untuk melengkapi berbagai layanan yang sudah ada sebelumnya, mulai dari poliklinik penyakit dalam, paru, kandungan, bedah, mata, anak, neurologi, gigi dan mulit, kulit dan kelamin, hingga jantung.

"Dari waktu ke waktu, layanan semakin lengkap dan baik, sehingga jika ada permasalahan kesehatan bisa ditangani dengan cepat," ujarnya. (haorrahman)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini