Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR -Salah satu jamaah calon haji asal Provinsi Maluku tampil beda saat akan diberangkatkan ke tanah suci, Kamis (25/8/2016) sore.
Ia tak mengenakan pakaian persatuan JCH asal Indonesia, melainkan telah memakai pakaian Ihram.
Pria yang enggan menyebutkan identitasnya itu berpakaian ihram, kontras dengan ratusan JCH asal Maluku lainnya yang memakai pakaian batik berwarna hijau khas JCH Indonesia.
Saat ditanya alasannya, ia mengaku hanya mengikuti perintah nabi. Menurutnya saat tiba di Jeddah nantinya, telah memasuki waktu batas ibadah haji atau miqat.
"Sesuai tuntunan nabi, harus niat dulu sebelum memasuki miqat, dan kalau miqat itu sudah harus berpakaian ihram. Kalau baru di Jeddah nanti, itu salah," kata pria asal Maluku ini.
Ia juga mengaku tak mau repot berganti pakaian ketika di pesawat nantinya.
"Kalau di pesawat nanti repot, belum lagi kalau pesawatnya goyang," ujar dia.
"Kalau jaah lain saya kurang tahu apakah akan berpakaian ihram di pesawat atau tidak, bergantung bagaimana manasik mereka," sambung dia.
Terkait penampilannya yang beda, ia mengaku tak ada yang mempersoalkannya.
"Petugas juga tak ada yang permasalahkan, mungkin mereka sudah paham juga," pungkasnya.
Sementara itu, Petugas Tim Pemandu Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) Provinsi Maluku, L Fachruddin yang mendampingi kloter 13 mengatakan tak ada masalah soal itu.
"Itu memang ada perbedaan dengan jamaah lain, tapi tidak apa-apa, itu bergantung niatnya dia," tandasnya. (*)