News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tiga Kabupaten di Aceh Masih Tergenang Banjir, Warga Kesulitan Cari Sembako

Editor: Wahid Nurdin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Cot Langsat dan Jeumphek, Kecamatan Sampoiniet yang mengungsi di Masjid Jeuphek, Kamis (25/8/2016).

TRIBUNNEWS.COM, MEULABOH - Puluhan desa di Aceh Jaya, Aceh Barat, dan Nagan Raya, dilaporkan terkurung banjir yang masih terjadi hingga Jumat (26/8/2016) kemarin.

Banjir juga memaksa ratusan kepala keluarga (KK) di beberapa kecamatan harus mengungsi ke desa tetangga.

Sementara itu, Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah melalui Dinas Sosial (Dinsos) Aceh menyalurkan bantuan masa panik berupa lauk pauk dan sandang pangan kepada para korban banjir di Kabupaten Aceh Jaya dan Nagan Raya.

Dari Aceh Jaya dilaporkan, ratusan kepala keluarga di Kecamatan Sampoiniet Aceh Jaya, hingga Jumat (26/8/2016) kemarin masih mengungsi di Masjid Jeumphek.

Mereka berasal dari empat desa yaitu, Cot Langsat, Jeumphek, Babah Nipah, dan Kuala Ligan.

Bupati Aceh Jaya, Ir Azhar Abdurrahman kemarin ikut langsung mendistribusikan bantuan masa panik dari Pemerintah Aceh dan Pemkab Aceh Jaya, ke sejumlah kecamatan yang dilanda banji.

“Kita juga langsung melakukan penanganan pada sebagian infrastuktur yang rusak, seperti jalan dan jembatan,” kata Azhar.

Sementara Camat Samponiet, Jauhari menyebutkan, hingga Jumat siang kemarin air masih mengenangi sebagian rumah warga di daerah itu, sehingga para warga masih bertahan di pengungsian untuk menunggu hingga air surut nantinya.

Di lokasi pengungsian juga telah dibuka dapur umum.

Sementara di Aceh Barat, ratusan warga Desa Karang Hampa Kecamatan Arongan Lambalek, Aceh Barat, Jumat (26/8), terkurung banjir karena akses jalan menuju desa terendam.

Selain itu, dua desa lain di kecamatan tersebut mengungsi ke desa tetangga karena debit air semakin tinggi.

Banjir juga menyebabkan akses jalan menuju Kuala Bhee dari Meulaboh dan jalan menuju Kantor Camat Bubon terendam.

“Ada tiga desa yang parah dilanda banjir, sehingga warga mengungsi di Kecamatan Arongan Lambalek yakni Karang Hampa, Alue Bagok, dan Gunong Pulo,” ujar Kismar Turangga, Koordinator TRC (Tim Rescue) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Kismar yang biasa dipanggil Ucok ini menyebutkan, laporan kerusakan akibat banjir sejauh ini masih menunggu data dari masing-masing kecamatan.

“Terhadap kerusakan harapan kita segera dilaporkan, sehingga diteruskan ke pihak terkait,” jelasnya.

Sementara itu, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Aceh Barat, Jumat kemarin, menyalurkan bantuan masa panik berupa beras untuk lima kecamatan meliputi Kecamatan Woyla Timur, Woyla Barat, Woyla Induk, Samatiga, dan Bubon yang dikepung banjir.

“Bantuan masa panik yang kita salurkan ke daerah yang masuk-masuk laporan banjir,” ujar Kadisosnakertrans, Shah Triza Putra Utama, kemarin.

Ia menyebutkan, beras yang disalurkan berkoordinasi dengan Bulog yakni untuk 9.495 jiwa dalam lima kecamatan dengan jumlah 11,495 ton. Sedangkan bantuan lain seperti roti kering dan lainnya akan disalurkan menyusul.

“Kita salurkan dulu yang paling mendesak, yakni beras,” ungkapnya.

Pihak Dinsos masih terus berkoordinasi dengan kecamatan untuk merekap data termasuk data terbaru pada Jumat siang sesuai laporan banjir dari Kecamatan Arongan Lambalek.

“Laporan kita terima banjir di Arongan Lambalek menyebabkan penduduk terkurung,” ujarnya.

Sementara itu, selain hujan lebat yang masih melanda Aceh Barat pada Jumat kemarin, badai yakni angin kencang masih terjadi.

Bahkan sejumlah baliho dan spanduk berterbangan. Demikian juga kompleks Pekan Kebudayaan Aceh Barat (PKAB) di Suak Indrapuri dan Pasar Aceh dihantam angin kencang sehingga stan dan expo rusak.

Menurut amatan kemarin, sebanyak 4 stan kecamatan rusak seng dan stan PKK serta puluhan teratak rusak serta tempat jualan di PKAB basah.

“Stan kami juga rusak seng dihantam angin kencang sehingga terpaksa tutup,” ujar Camat Sungaimas, Adnan di lokasi PKAB.

Kepala Badan Meteologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Meulaboh-Nagan Raya, Edi Darlupti Jumat kemarin mengatakan, potensi hujan masih akan turun hingga tiga hari ke depan di wilayah barat-selatan Aceh.

Namun intensitas sudah mulai berkurang dari sebelumnya hujan sedang kini menjadi hujan ringan.

“Namun ekses hujan masih perlu diwaspadai seperti ancaman longsor dan banjir,” ujar Edi.

Ia mengatakan, sesuai perkiraan cuaca bahwa hujan ringan turun sudah mulai bervariasi di wilayah barat selatan Aceh.

Demikian juga angin kencang dari sebelumnya 40 kilometer/jam kini sudah menjadi 35 km/jam dengan arah angin dari barat. Sementara untuk ketinggian gelombang laut dari sebelumnya 1-5 meter kini sudah menjadi 0,75 - 4 meter.

“Harapan kita kepada pelaut dan nelayan tetap mewaspadai terhadap gelombang laut yang masih 4 meter dan angin kencang,” jelasnya.

Ia mengimbau warga untuk tetap mewaspadai terhadap banjir ekses dari hujan serta potensi longsor pada gunung-gunung di wilayah barat selatan Aceh.

“Hujan masih akan turun hingga 28 Agustus mendatang. Sementara suhu 22-32 derajat celsius dan kelebaban 70-98 persen,” ungkap Kepala BMKG tersebut.

Sebanyak 40 kepala keluarga (KK) atau seratusan lebih warga di Gampong Alue Siron, Kecamatan Tadu Raya, Kabupaten Nagan Raya, Jumat (26/8) kemarin juga dilaporkan terkurung banjir. Di beberapa titik, ketinggian air mencapai satu meter lebih.

Hingga Jumat sore, masyarakat di kawasan tersebut dilaporkan tidak bisa keluar dari rumah untuk mencari kebutuhan sembako. Pasalnya, ruas akses jalan menuju ke lokasi tersebut masih belum bisa dilintasi.

“Petugas sangat kewalahan dan kesulitan melintasi genangan banjir. Kami masih berupaya untuk mencari solusi guna memasok bantuan bagi masyarakat,” kata M Yusuf Gadeng, Sekretaris BPBD Nagan Raya kepada Serambi, Jumat sore.

Meski ketinggian air di sejumlah lokasi di Nagan Raya masih terus tergenang air, namun hingga Jumat sore belum ada masyarakat yang mengungsi akibat musibah ini.

Yusuf Gadeng merincikan, lokasi yang terendam banjir di Nagan Raya meliputi di Kecamatan Darul Makmur yaitu di Gampong Alue Raya (18 KK/56 jiwa), Alue Siron (15 KK/49 jiwa), Kayee Unoe (8 KK/30 jiwa), Sumber Makmur (50 KK/198 jiwa), dan Pulo Kruet (25 KK/64 jiwa). “Rata-rata ketinggian air sekitar 50 centimeter di lokasi ini,” tandas M Yusuf Gadeng. (serambi indonesia/c45/riz/edi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini