"Tapi tertutup tirai, ndak jelas," ucapnya.
Kakak ipar korban, Edi Hermawan menambahkan, korban sangat dekat dengan kakak keempatnya tersebut.
Setiap kali ada masalah, ia kerap curhat kepada Siti.
"Bagaimana dia menyiksa adik ipar saya itu, begitulah dia harus dapat juga," ujarnya di samping Siti.
Edi mengatakan sama sekali tak mengenal pelaku, menurutnya pula, di antara teman-teman adiknya, hanya pelakulah yang tak pernah dilihatnya.
"Baru kali ini, dia katanya yang pernah gadaikan jam sama Fara. Dia yang katanya tukang galon," katanya.
Keduanya mengatakan hal yang sama, bahwa adiknya sama sekali tak pernah menceritakan sosok pelaku selama ini kepada mereka.
"Ndak pernah, pokoknya yang masalah baru-baru ini dia ndak pernah cerita, ndak pernah ada masalah," terangnya.
Walau dulunya, korban pernah bercerita sedang bermasalah, namun dengan orang lain dan bukan pelaku. Termasuk hal-hal yang bersifat hubungan asmara keduanya.
Siti kembali menegaskan, ia merupakan anak keempat dari lima bersaudara sehingga, kedekatannya dengan Fara, membuatnya sangat mengetahui hal-hal yang bersifat pribadi yang kerap diutarakan Fara kepadanya.
Ia juga menuturkan, Fara yang dikenalnya sangat hobi berbelanja dan makan-makan. Termasuk kerap membelanjakan uangnya untuk Siti maupun keponakan-keponakannya.
"Pernah saya jalan dengan dia, di toko baju di pasar. Saya bilang, Fara ndak mengajak cowok kamu belanja kah, dia cerita kalau cowok ini sering mengajak dia berbelanja," tutur Siti.
Namun Siti menegaskan, Fara tak pernah sama sekali mengisahkan ada permasalahan dengan pelaku.
Kepadanya, Fara tak bercerita tentang hubungan dekatnya dengan pelaku.
"Kalau yang ini ndak pernah, tapi kalau cowoknya yang dulu dia sering cerita. Sekarang saya ndak menanggapi, karena saya ndak suka dia masukan laki-laki ke salon ini, itulah dia ndak pernah cerita ke saya," jelasnya.
Ditambahkan Siti, selama ini adiknya tersebutlah yang mengelola usaha kecantikannya.
Fara hanya mempekerjakan karyawan, saat jelang lebaran lalu.