Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Panglima Kodam I/Bukit Barisan, Mayjen TNI Lodewyk Pusung menyebutkan ada pengerahan warga dari daerah lain untuk membuka lahan di Kabupaten Rokan Hilir dengan cara dibakar.
Bahkan mereka sengaja menyiasati momentum disaat TNI libur.
"Biasanya mereka membakar pada hari Jum'at, Sabtu dan Minggu. Mereka mendapat upah Rp Rp 150 ribu," terang Panglima dalam kunjungannya ke Kabupaten Rokan Hilir, Riau, Rabu (31/8/2016) kemarin.
Terkait dengan kenyataan itu, pihaknya akan melakukan operasi yustisi bekerjasama dengan Polri dan Pemerintah Daerah.
"Cara seperti itu (membakar lahan) harus dicegah. Karena itu salah satu efektifnya melakukan operasi yustisi," terang Pangdam.
Selain konsentrasi pada antisipasi warga yang melakukan pembakaran, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Pemda, Basarnas termasuk Taruna Siaga Bencana.
"Tahun 2016 ini kebakaran lahan dan hutan di Riau sudah bisa ditekan. Namun jika memang dibutuhkan saya akan turunkan prajurit dari Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Kurang lebih dua Batalyon yang akan disiagakan," ujar Pangdam.
Sebelumnya dua satuan setingkat kompi sudah diturunkan ke Riau untuk membantu mengatasi kebakaran lahan dan hutan.
"Tentu saja untuk menunjang kerja prajurit juga dilengkapi peralatan. Untuk pemenuhan peralatan tersebut kita berkoordinasi dengan BNPB dan pemerintah daerah," pungkas Pangdam.