Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jawa Barat siap menggelar Pekan Olahraga NAsional (PON), yang rencanannya akan digelar pada 17-19 September mendatang.
Gubernur Jawa Barat yang juga Ketua Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Ahmad Heryawan, mengatakan semuanya sudah rampung disiapkan.
"Kami harus mengatakan bahwa usaha kami sudah hampir seratus persen, atau 100 persen dalam konteks kemanusiaan,"ujar Ahmad Heryawan kepada wartawan, usai ia menemui Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, di kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (1/9/2016).
Tak tanggung-tanggung, untuk membangun segala kebutuhan PON 2016 mulai dari venue atau tempat acara hingga fasilitas pendukung lainnya seperti akses jalan, uang sebesar Rp 2,3 triliun digelontorkan.
Ahmad Heryawan atau yang akrab dipanggil Aher itu, memastikan uang sebesar itu tidak akan sia-sia dikeluarkan.
"Venue di tempat-tempat yang sangat berguna yang tidak mungkin terbengkalai setelah PON selesai," ujarnya.
Pada perhelatan PON 2016 ini akan ada 44 cabang olah raga yang diperlombakan, dengan 2.492 medali dan 756 diantaranya adalah medali emas.
Pada PON yang akan digelar di provinsi Jawa Barat itu, aka ada 5.533 atlet yang berlaga, dengan dibantu 4.071 tim pendukung atlet.
Dalam rangka mempersiapkan PON 2016, Jawa Barat memperbaiki enam stadion yang dapat dikatakan representatif.
Sebut saja Stadion Si Jalak Harupat di kabupaten Bandung, stadion Gelora Bandung Lautan Api di kota Bandung, di kabupaten Bogor, di kabupaten Bekasi, di kota Bekasi, di kabupaten Ciamis, Cirebon dan di Karawang.
Salah satu yang bisa dibanggakan menurut Ahmad Heryawan atau yang akrab dipanggil Aher itu adalah arena pacuan kuda, yang terletak di Pangandaran.
Lokasinya yang berada di pinggir laut, membuat arena pacuan kuda itu menjadi istimewa.
"Di dunia hanya ada dua pacuan kuda di tepi pantai, di Inggris dan Jabar,"ujarnya.
Selain itu ia juga dengan bangga mengatakan bahwa Jawa Barat memiliki lapangan futsal yang berstandar internasional.
Walaupun olah raga tersebut sangat populer di Indonesia, Aher mengklaim satu-satunya lapangan dengan standar internasional adalah di Jawa Barat.
"Jadi kami banyak mengeluarkan uang tapi banyak aset. Jadi oleh karena itu wapres tadi bilang jangan kawatir uang keluar banyak, toh ini kan nilainya investasi. Betul memang karena bangunan fisiknya bisa kita lihat,"jelasnya.