Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Warga Kota Tepian (sebutan Samarinda) yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Samarinda, menggelar aksi damai di depan Mapolresta Samarinda, Jalan Slamet Riyadi, Jumat (2/9/2016) sekitar pukul 16.00 Wita.
Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap aparat kepolisian, serta Pemkot Samarinda, yang dianggap gagal dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Samarinda.
Pasalnya dalam beberapa bulan terakhir, Samarinda memang kerap diteror dengan ancaman pelaku kriminalitas.
Bahkan, Jumat (2/9/2016) tadi pagi, salah satu warga menjadi korban dari keganasan pelaku kriminalitas, yang menjambret korban hingga tewas di fly over.
"Kami inginnya aparat menindak tegas setiap pelaku, dan mencari cara agar tindak kriminalitas di Samarinda berkurang, dan membuat rasa aman dan nyaman bagi warganya," ungkap Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Ari Bagus, Jumat (2/9/2016).
"Dari pemberitaan media nasional, Samarinda menjadi kota tak aman kedua, setelah kota Medan, dengan persentase keamanan hanya 31,6 persen. Tentu hal ini harusnya menjadi perhatian banyak pihak, terutama Pemkot dan Polresta Samarinda, untuk menuntaskan problematikan keamanan di kota ini," tambahnya.
Karena itu pihaknya menuntut agar masyarakat senantiasa meningkatkan kewaspadaan, mendesak Pemkot Samarinda berkoordinasi dengan pihak terkait untuk meningkatkan keamanan, mendesak pihak kepolisian untuk mengusut fenomena aksi kriminal jalanan, dan menuntut polisi meningkatkan operasi keamanan.