Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Musibah tanah longsor terjadi di Jalan Batu Cermin, Rt 5, Samarinda Utara.
Terdapat dua bangunan rumah yang terkena bongkahan longsor, bahkan terdapat satu rumah yang bergeser hingga 5 meter ke bawah.
Kendati tak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Dari data yang ada, terdapat 10 jiwa dari 2 kepala keluarga, dengan masing-masing kepala keluarga bernama Sattar Ali (70) dan Ahmad Rifai (37).
Kejadian berawal dari pergeseran tanah di sekitar lokasi kejadian, hal itu diperparah dengan kondisi hujan yang menimpa Samarinda dalam beberapa hari terakhir.
Pergeseran tanah itu juga yang menyebabkan pipa PDAM sepanjang 78 m dengan diameter 400 m pecah, dan menyebabkan longsor semakin parah.
Sekitar pukul 02.00 Wita, penghuni rumah yang terkena dampak longsor sudah mengungsi ke tempat yang aman.
"Jam 02.00 Wita subuh saya sudah keluar rumah, awalnya ada bunyi patahan dan mengenai seng rumah, setelah itu air keluar dari pipa PDAM. Kami langung tinggalkan rumah, lalu rumah turun pelan-pelan," ucap Sattar Ali, Kamis (8/9/2016).
Hingga saat ini warga sekitar tengah melakukan evakuasi terhadap barang-barang yang masih bisa digunakan.