Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Dinas Sosial Kota Bandung meningkatkan pengawasan terhadap keberadaan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
Hal itu untuk memberikan kenyamanan kepada para pendukung maupun atlet PON XIX 2016 yang datang ke Kota Bandung.
Kepala Dinsos Kota Bandung Aji Sugiat, Kota Bandung merupakan tuan rumah PON XIX. Beberapa hotel dan venue pertandingan PON pun berada di Kota Bandung.
Sementara PON merupakan even tingkat nasional sehingga akan mengundang masyarakat luar Jabar datang ke Kota Bandung sehingga rentan marak terjadi aktivitas penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)
"Ini event tingkat nasional seperti Lebaran, jadi intensitas pengawasan terhadap PMKS lebih diperketat lagi," kata Aji melalui sambungan telepon, Kamis (15/9/2016).
Aji mengatakan, pihaknya mengerahkan ratusan petugas unit sosial respon atau pasukan rompi merah di sejumlah titik.
Di antaranya tempat penginapan, venue, lokasi keramaian, dan lainnya. Hal itu untuk memantau pergerakan pelaku PMKS di Kota Bandung.
"Kami buat pelaku PMKS ini tidak nyaman. Intinya saling menginformasikan kalau ada pergerakan mereka agar bisa segera ditertibkan," kata Aji.
Aji mengaku, pihaknya juga bekerjasama dengan satpol PP untuk bekerjasama menjaga kondusifitas selama pelaksanaan PON.
Dinsos tidak bisa bekerja sendiri untuk mengatasi penyakit masyarakat yang selalu muncul ketika ada keramaian.
"Mereka sudah kami berikan kewenangan untuk melakukan tindakan. Tetapi tetap dalam koordinasi kami," kata Aji.
Tak hanya itu, Aji juga meminta aparat kecamatan untuk membantu pengawasan di wilayahnya masing-masing.
Sementara petugas unis sosial respon (USR) Dinsos akan melakukan penjagaan di pusat-pusat kota atau jalan protokol.
"Masyarakat dan tamu untuk tidak memberikan uangnya kepada PMKS. Kalau tidak dikasih, PMKS akan merasa tidak nyaman dan pergi," kata Aji. (cis)