News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pernah Ungkap Prostitusi Online, Polresta Pekanbaru Masih Terus Lakukan Penyelidikan

Penulis: Budi Rahmat
Editor: Wahid Nurdin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolresta Pekanbaru AKBP Tonny Hermawan.

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Toni Hermawan menyebutkan pihaknya sangat intens melakukan penyelidikan terkait bisnis prostitusi apalagi yang melibatkan anak di bawah umur.

"Kami mengikuti perkembangan yang ungkapan dari Polda Riau. Beberapa waktu lalu kita juga pernah mengungkap. Tentu kegiatan terlarang tersebut juga menjadi atensi," terang Toni, Jum'at (23/9/2016).

Sebelum pengungkapan prostitusi online oleh Polda Riau, Polresta Pekanbaru juga pernah menangani kasus serupa.

Mucikari dengan inisial DN diringkus di salah satu hotel di Pekanbaru pada Oktober 2015 silam

Tersangka menjajakan pada umumnya mahasiswa lewat Blackberry Messenger (BBM).

Anak asuh DN terbilang banyak.

Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 2 juta.

Diberitakan sebelumnya, Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Riau mendatangi Polda Riau, melakukan pertanyakan perkembangan pengungkapan prostitusi online yang melibatkan anak di bawah umur.

Ketua Komnas PA Riau, Ester Yuliani menyebutkan pihaknya berkoordinasi dengan kepolisian untuk tindak lanjut penanganan kasus yang melibatkan anak dibawah umur.

"Saya sudah mendapatkan informasinya terkait prostitusi online yang melibatkan anak dibawah umur. Jadi kami di Komnas PA akan berupaya mendampingi korban," ujar Ester, Jum'at (23/9/2016).

Pihaknya juga berharap, pengungkapan kasus tersebut dilakukan hingga tuntas.

Sebelumnya, Polda Riau mengungkap prostitusi online, Selasa (21/9/2016).

Tiga orang mucikari diringkus.

Polisi juga menyelamatkan lima orang anak dibawah umur yang menjadi korban eksploitasi.

Modus tersangka menjual korban kw pelanggan dengan tarif mulai dari Rp 3 juta.

Korban ditawarkan lewat media sosial Facebook.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini