Sebelum acara pembagian santunan dimulai, Dimas Kanjeng Taat Pribadi di depan belasan wartawan cetak dan elektronik, kembali mengulangi atraksinya, seperti tahun-tahun sebelumnya.
Dimas yang dibantu sekretaris pribadinya yakni, Yono meminta supaya memindahkan kursi kosong di tempat yang lega, supaya atraksinya bisa ditonton wartawan.
"Ini kosong kursinya, ya," ujar Yono sembali membolak balik kursi tersebut berkali-kali.
Sejurus kemudian, Dimas duduk di kursi yang disediakan tersebut.
Lantas dia meletakkan kedua tangannya di belakang punggungnya, sembari menawari kepada wartawan, hendak menarik uang pecahan asing atau rupiah.
Dengan kompak, wartawan meminta uang pecahan asing.
Dimas menganggukkan kepalanya dan dia langsung menarik tangan dari belakang punggungnya.
Ajaib, ada segepok uang pecahan mata uang asing di antaranya, Dollar Amerika, Dollar Singapura, Real, Rupe, Yen, Bath dan beberapa uang dari berbagai penjuru negara.
Lalu uang tersebut ditaburkan di lantai granit rumah Dimas.
Atraksi kedua, Dimas menarik uang rupiah pecahan Rp50 ribu dan Rp100 ribu.
Seperti atraksi yang pertama, Dimas meletakkan tangannya di belakang punggungnya.
Lalu setelah tangannya ditarik, tiba-tiba muncul segepok uang, yang langsung dihamburkannya ke lantai.
Setelah sekitar tiga kali menarik uang pecahan rupiah, Yono dibantu beberapa wartawan Televisi, lantas menghitung uang hasil tarikan gaib itu.
"Ada sekitar hampir Rp250 juta, ya kan," ujarnya.