Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Seorang mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung menjadi korban kejahatan jalanan.
Mahasiswa berinisial HWD ini mengalami luka bacok di pipi, kepala, dan tangannya karena mempertahankan tas ransel miliknya yang berisi laptop.
HWD menjadi korban percobaan perampasan yang terjadi Jalan Sukakarya RW 1, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, Senin (26/9/2016) sekitar pukul 22.00 WIB.
Kala itu ia hendak pulang ke indekosnya yang lokasinya tak jauh dari kampusnya usai mengikuti kegiatan kampus. Namun tiba-tiba ia diadang tiga motor ketika masuk ke Jalan Sukakarya.
HWD menceritakan, satu motor berada di depan, sedangkan dua motor lainnya berada di samping kanan motor yang ditumpanginya. Ketiga motor tersebut mencoba mengadang laju motor yang ditumpanginya.
Setidaknya, kata dia, enam pemuda tak dikenal menaiki tiga motor tersebut. Seorang pelaku, kata dia, mencoba merebut tas ransel milik temannya sembari menodongkan senjata tajam jenis pisau.
"Karena tahu tasnya jadi incaran, teman saya lempar tas itu agak jauh. Kemudian kami terjatuh sekitar 10 meter dari ujung Jalan Sukakarya. Lalu tiga pemuda turun dari motor menghampiri kami," kata HWD di Rumah Sakit Advent, Rabu (28/9/2016).
Melihat dihampiri tiga pemuda, kata HWD, temannya melarikan diri ke jalan raya atau Jalan Surya Sumantri mencari pertolongan.
Sedangkan dirinya dibawa ketiga pemuda ke tengah jalan. Kala itu di lokasi kejadian memang tengah sepi dan minim penerangan jalan. Ketiga pemuda yang tak dikenal itu mencoba merebut tas ransel miliknya yang kebetulan berisi laptop.
"Dari tiga pemuda itu ada yang bawa pisau dan ada yang bawa golok. Pertama saya kena sabet pisau di pipi saya karena mempertahankan tas. Kemudian kepala saya dibacok pakai golok, karena masih mempertahankan tas saya, dibacok lagi ke arah wajah tapi saya tangkis pakai tangan." kata HWD.
HWD menceritakan, ketiga pemuda yang mencoba merampas tasnya itu akhirnya meninggalkannya setelah melihat cucuran darah yang mengalih dari luka senjata tajam itu. Ketiga pemuda itu pun urung merampas tas yang berisi laptop itu dan memilih melarikan diri.
"Tak beberapa lama, ada warga yang tahu. warga minta saya harus segera ke rumah sakit. Lalu saya minta tolong ke warga itu untuk menjaga sepeda motor teman saya yang dalam posisi jatuh," kata HWD.
HWD sempat dirawat di klinik kampus. Namun ia dirujuk ke rumah sakit lantaran luka yang dialaminya. Ia pun mendapatkan operasi ringan untuk menutup luka sobek di pipi, kepala, dan tangannya.
"Kepala tujuh jahitan, tangan 16 jahitan, pipi empat jahitan," kata HWD seraya menyebut ciri-ciri pelaku berperawakan kecil dan kurus.
Ia memperkirakan pelaku masih berusia sekitar 20 tahunan jika dilihat dari suara para pelaku.
"Kalau motor saya cuman lihat jelas satu saja, ada yang pakai motor Ninja, lainnya mungkin bebek atau matic," kata dia, seraya menyebut kasusnya dipasrahkan kepada aparat kepolisian. (cis)