Laporan Wartawan Surya, Haorrahman
SURYA.CO.ID, BANYUWANGI - Pelari asal Kenya, David Kipkirui Mutai (30), keluar sebagai juara Banyuwangi International Run pada Minggu (9/10/2016). Ini kedua kalinya David juara di kategori 10K.
David menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 31 menit 57 detik. Pelari Kenya lainnya, Karega Samson, juara kedua dengan waktu 32 menit 3 detik. Event international ini diikuti empat pelari asal Kenya.
Sedangkan di kategori women competition 10K ini dimenangi pelari nasional Yulianingsih, dengan catatan waktu 39 menit 14 detik.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, ditemani Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, membuka International Banyuwangi Run, Minggu (9/10/2016). SURYA/HAORRAHMAN
"Senang bisa menang hari ini, karena ini kemenangan yang kedua, setelah tahun lalu juga menyabet posisi pertama di Banyuwangi Run. Cukup panas tapi menyenangkan. Saya senang di Banyuwangi," kata David.
David merupakan pelari profesional. Di Internasional Banyuwangi Run, dia memang menargetkan juara.
"Saya memang target juara. Tahun ini lebih kompetitif," ujar David.
Kompetisi lari ini juga menjadi kesempatan bagi pelari muda Banyuwangi untuk menjajal kemampuannya. Sejumlah siswa turut mengikuti lomba ini.
Selain itu, sejumlah wisatawan mancanegara yang sedang berlibur di Banyuwangi juga turut ambil bagian menjadi peserta pada ajang lari yang digelar kali kedua ini.
Seperti Ludovic Malpel, wisatawan asal Perancis yang menjadi peserta, sempat menuturkan awal ketidaksengajaannya mengikuti event ini.
"Beberapa hari lalu saya ke Gunung ijen. Dalam perjalanan saya melihat banner Banyuwangi Run, langsung saja saya daftar. Dan saya sangat menikmati di sini. Saat lari pun saya menikmati meski panas," ujar Malpel yang merupakan pelari amatir di negaranya.
Malpel pun mengakui penyelenggaraan kompetisi lari di Banyuwangi ini sangat terorganisir dengan baik. "Tidak kalah juga dengan yang diselenggarakan di kota-kota negara saya," puji Malpel.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Banyuwangi Wawan Yadmadi mengatakan, lomba lari ini merupakan implementasi dari konsep pariwisata berbasis olahraga (sport tourism) yang terus dikembangkan oleh Banyuwangi.
Lomba lari ini melengkapi pengembangan sport tourism yang telah dilakukan Banyuwangi sebelumnya, di antaranya lewat International Tour de Banyuwangi Ijen, International BMX Competition.
Menurut Wawan, olahraga lari tengah menjadi tren selain olahraga bersepeda. Ajang Banyuwangi International Run mengajak pesertanya untuk berlari dan menikmati kebudayaan sekaligus keindahan Banyuwangi.