"Buat makan kami aja pas-pasan. Jadi, nggak ada untuk ongkos perjalanan," lanjutnya.
Holif juga meminta Halimah untuk membantu menguruskan BPJS. Rencananya, BPJS itu akan digunakan saat bersalin Holif yang kini tengah hamil tujuh bulan.
Halimah pun berharap adiknya mendapatkan hukuman seadil-adilnya. Halimah pun meyakini adiknya berlaku demikian karena pengaruh rekan-rekannya.
Di sisi lain, tetangga Holif yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan perilaku menyimpang Holif disebabkan pola asuh yang buruk. Di antaranya dengan ketidakpedulian soal pendidikan.
"Menurut saya, yang salah bapaknya. Sebab, dari kecil anak ini ditinggalkan. Sekolahnya juga tidak dipedulikan. Padahal, Holif sebenarnya anak yang pintar," ujar pria paruh baya yang tinggal tak jauh dari kediaman Holif.
Sebelumnya, Holifatul Janah, perempuan berusia 23 tahun ini dibekuk polisi karena ditengarai sebagai otak aksi begal motor yang berakhir pada kematian Fauzi di Dusun Pucu’an, Desa Sidomulyo, Kecamatan Semboro, Jember, Kamis (21/7/2016) silam
Selain sebagai otak kejahatan, Holif sekaligus berperan sebagai orang yang memancing korban untuk datang ke tempat kejadian perkara (TKP). Akibat motif kesal dan sakit hati, serta tak diberi uang, Holif pun menyusun rencana untuk merampas motor Fauzi.
“Dia ngata-ngatain saya macem-macem,” kata Holifa saat diperiksa polisi. Untuk memuluskan aksinya, Holif terlebih dahulu pacaran dengan Fauzi yang belum lama dikenalnya. (SURYA/Bobby Constantine Koloway)