Laporan Wartawan Surya, Galih Lintartika
SURYA.CO.ID, PROBOLINGGO - Polisi menyelidiki tiga makam di belakang Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Dusun Sumber Cengkelek, Desa Wangkal, Gading, Probolinggo, Jawa Timur.
Tiga makam tersebut disinyalir berkaitan dengan pengikut padepokan yang meninggal. Berhembus kabar santer, kematian mereka tidak wajar.
"Kami memang sudah menerima delik aduan dari masyarakat. Sudah kami tangani dengan penyelidikan di lapangan. Saya sempat datang dan melihat langsung tiga makam itu," kata Kapolres Probolinggo AKBP Arman Asmara Syarifuddin saat dihubungi Surya, Jumat (14/10/2016).
Baca: Ada Tim Pembunuh Lain Suruhan Dimas Kanjeng Masih Berkeliaran
Polisi mendapatkan laporan, pernah ada pengikut padepokan meninggal saat berada di sana. Pengikut tersebut sempat sakit dan dirawat di Puskesmas Wangkal.
"Kami sudah mengecek ke Puskesmas dan memang ada yang sempat sakit bahkan meninggal," imbuh mantan Kasubdit III Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya ini.
Dikatakan Arman, polisi sudah mengantongi beberapa identitas pengikut yang meninggal di padepokan. Ia enggan menyebutkan identitas karena masih dalam penyelidikan.
"Untuk sementara ada empat orang yang dilaporkan meninggal dunia di padepokan. Tapi, kami masih mendalaminya," papar dia.
Dari empat orang tersebut, semuanya meninggal secara tidak wajar. Mereka mayoritas sakit mendadak, dan saat dibawa ke Puskesmas langsung meninggal dunia.
"Empat orang ini meninggal tidak dalam jangka waktu bersamaan. Ada yang tahun 2014, 2015 dan 2016. Mereka juga bukan dari daerah asal yang sama. Ada dari Papua, Makassar dan banyak lagi," kata dia.
Baca: Tega, Uang Warisan Jatah Ibu Dibawa Kabur untuk Mahar Dimas Kanjeng
Polisi akan mendalami kasus ini. Jika memungkinkan, pihaknya akan membongkar makam yang ada di belakang rumah Taat Pribadi.
"Tapi untuk pembongkaran makam itu masih nanti, karena ini masih simpang siur. Kami akan menyelidikinya dulu, termasuk mendatangi keluarga atau kerabatnya," ucap Arman.
Secara umum, kata Arman, pihaknya sedang mendalami status kepengurusan keempat orang ini di padepokan. Ia menjelaskan, pihaknya belum menemukan apa status mereka.
"Mereka ini apa, pengikut biasa ataukah sultan (tangan kanan, red) atau apa. Yang jelas, temuan makam ini menjadi atensi kepolisian Probolinggo," Arman menutup pembicaraan.