Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim gabungan terus melakukan pencarian pada dua korban hilang akibat speedboat Bintang Fajar GT6 tujuan Jailolo, Halmahera Barat (Halbar) menuju Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), Sabtu (15/10/2016) terbakar.
Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Martinus Sitompul mengatakan pencarian hingga Senin (17/10/2016) kemarin belum membuahkan hasil.
"Pencarian kemarin pukul 08.00-18.00 WIT belum membuahkan hasil. Pencarian kembali dilanjutkan pagi ini," terang Martinus, Selasa (18/10/2016).
Pencarian kemarin, diterangkan Martinus melibatkan puluhan personel dari Polres Halbar, TNI, BNPD, Basarnas, dan masyarakat.
Tim melakukan pencarian menggunakan
sarana angkutan laut sebanyak 9 unit dengan rute pencarian yakni :
Di Pesisir Desa Tuada, Matui, Gorea dan sekiarnya di Pimpin oleh Dandim melibatkan tiga unit sarana angkutan laut
Lalu di Pesisir Desa Bobo, Saria, Idamdehe dan sekitarnya di pimpin oleh Kapolres Halbar dengan melibatkan tiga unit sarana angkutan laut.
Pencarian dilakukan juga di jalur pesisisr Susupu dan sekitarnya dipimpin oleh Kakan SAR Malut dengan melibatkan tiga sarana angkutan laut.
Selama kegiatan pencarian, tim hanya menemukan barang berupa : satu Live Jaket, celana levis panjang bersama ban pinggang, satu blackberry, empat lembar uang kertas pecahan Rp 100 ribu yang sebagian terbakar, dan lainnya.
"Sementara ini korban orang hilang belum juga ditemukan. Semoga pencarian hari ini membuahkan hasil," tambah Martinus Sitompul.
Untuk diketahui, empat orang penumpang tewas dan seorang bernama Junain hilang akibat terbakarnya speedboat Bintang Fajar, Sabtu (15/10/2016) lalu.
Keempat penumpang yang meninggal yakni rosalina Soamole (33), guru TK, Nikolaus Tameti (56), Basri Rajaki (87), dan Yamin (40). Hingga kini, baik Yamin dan anaknya Junain belum ditemukan.
Kepala Seksi Keselamatan Lalulintas Laut Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Ternate, Arifai menuturkan speedboat Bintang Fajar terbakar saat keluar dari pelabuhan Jailolo sejauh 1 mil laut.
Penyebab kebakaran akibat percikan api dari mesin tempel, bahkan api langsung membesar dan membakar speedboat. Akibatnya puluhan penumpang lompat ke laut menyelamatkan diti.
Tercatat ada 41 penumpang yang naik speedboat dan empat korban meninggal dunia. Sementara yang selamat diantaranya tiga ABK dan seorang nahkoda dibawa ke RSU Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat.