Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Orangtua kecewa terhadap Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, yang menuding SMP Negeri 5 Bandung menarik pungutan liar, menerima gratifikasi, dan melakukan malaadministrasi.
Akibat tudingan yang mereka anggap tak berdasar, pria yang akrab disapa Kang Emil harus mencopot Dikdik Setia Munardi sebagai Kepala SMP Negeri 5 Bandung.
"(Tudingan, red) Ini menurunkan mental anak. Anak menjadi malu dicap bersekolah di SMP yang melakukan pungli. Pasti nanti dianggap masuk SMP Negeri 5 itu karena pungli," kata Dicky Hadian, orangtua salah satu siswa SMP Negeri 5 Bandung kepada Tribun Jabar, Jumat (21/10/2016).
Dicky menilai langkah Kang Emil dapat mengendurkan minat masyarakat memasukkan anaknya di sekolah negeri. Di otak mereka tertanam sekolah tersebut menarik pungli.
"Saya merasakan betul perjuangan anak saya masuk SMP 5 tahun ini. Tidak pakai uang, dan masuk karena nilai. Adanya tudingan ini seolah anak saya ini tidak berjuang dan tidak memiliki kemampuan. Soalnya SMP Negeri 5 ini favorit ," ucap Dicky.
Rencananya para siswa SMP Negeri 5 Bandung akan menggelar berunjukrasa sebagai bentuk protes atas tudingan Kang Emil yang menyudutkan SMP Negeri 5 Bandung satu dari sekian sekolah yang menarik pungli dan lainnya. Mereka akan membentangkan poster di lapangan basket SMP Negeri 5 Bandung.
Ia mendorong Kang Emil berhati-hati membuat pernyataan di publik bertalian dengan sebuah instansi seperti lembaga pendidikan. Tidak begitu saja memukul rata.
"Dengan begitu berarti telah membunuh karakter 300 siswa SMP Negeri 5. Tidak mungkin sekolah anak saya melakukan pungli, apalagi tahun ini mendapat penghargaan terbaik dalam pengelolaan di Indonesia," kata Dicky.