TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR - Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Gianyar, Bali melakukan rekonstruksi kasus laka lantas di Jalan Raya Banjar Blahtanah, Desa Batuan Kaler, Sukawati, Gianyar, Bali, Sabtu (22/10/2016) pukul 11.00 Wita.
Rekonstruksi kecelakaan lalu lintas yang menewaskan Tinus Ayub (36) warga Flores ini sempat memanas.
Penyebabnya bukan karena tidak terima hasil rekonstruksi pihak kepolisian.
Namun lebih pada sikap arogansi pihak pemilik mobil Ertiga DK 1187 KP yang waktu itu sempat menantang berkelahi sembari mengaku sebagai anak jenderal.
Pihak keluarga Ayub sejatinya sudah menerima kejadian itu dan mengikhlaskan kematian Ayub.
Namun mereka ingin pengemudi mobil Ertiga dan tiga orang penumpangnya yang dinyatakan tak bersalah, setidaknya mengucapkan bela sungkawa.
Bukan malah bertindak arogan.
Ketegangan akhirnya mencair setelah pengemudi Ertiga meminta maaf.
Namun mereka membantah pernah mengatakan sebagai anak jenderal.
Ketua Flobamora Bali, Yusdi Diaz yang hadir dalam rekonstruksi tersebut mengatakan sebenarnya permasalahan ini tidak menyangkut proses penanganan kepolisian.
Tetapi pihak keluarga tidak terima dengan adanya sikap pihak pemilik Ertiga yang sempat bertindak di luar ketentuan.
"Harapan keluarga, pihak pemilik Ertiga menunjukkan belasungkawa, agar besok saat pemakaman almarhum sudah beres. Terkait proses hukumnya, kami serahkan sepenuhnya pada pihak kepolisian. Kami percaya polisi bertindak sesuai fakta," ucapnya.
Sekjen Bantuan Hukum dan HAM Flobamora Bali, Yulius Benyamin Seran usai rekonstruksi mengatakan, secara keseluruhan pihaknya menerima adegan-adegan yang diperagakan oleh polisi.
Terlebih lagi, adegan dari pihak kepolisian dikuatkan oleh dua saksinya.