Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Jazz Gunung Indonesia 2016 dimulai pada 22 Juli hingga 10 September. Acara yang digelar di Jiwa Jawa Resort Ijen dilanjutkan pada 20 Agustus di Jiwa Jawa Bromo.
Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Angkasa Pura I, M. Asrori, menyatakan pihaknya mendukung penuh kegiatan-kegiatan yang berpotensi memajukan dan meningkatkan promosi pariwisata Indonesi.
“Indonesia dikenal sebagai negara yang ramah penduduknya serta alam yang elok rupanya. Tugas kami untuk menghadirkan kesan pertama tersebut di benak para wisatawan atau pelancong saat tiba di suatu daerah," kata Asrori, Minggu (23/10/2016).
Tidaklah cukup bila potensi itu tidak didukung dengan daya tarik wisata berkualitas yang ditawarkan. Guna menstimulasi pengembangan rute, PT Angkasa Pura I memberikan potongan harga hingga 50 persen kepada maskapai yang berani membuka rute-rute baru.
"Karena pada akhirnya pengembangan pariwisata bergantung pada tiga faktor yaitu airline, airport dan destination," imbuh dia.
Menurut dia, kegiatan seperti Jazz Gunung Indonesia perlu dipelihara serta ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisata suatu daerah.
Dengan berakhirnya Summer Jazz Ijen maka berakhir pula rangkaian Festival Jazz Gunung Indonesia pada 2016.
Dalam event kali ini musikus muda Banyuwangi Lalare Orkestra yang terdiri dari 100 orang siswa SD dan SMP tampil satu panggung dengan Harvey Malaihollo, dan Balawan and Batuan Ethnic Fusion serta Shadow Puppets.