TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Lima remaja putri ditemukan berkumpul di pinggir jalan, di wilayah Subak Pakel, Desa Ubung Kaja, Denpasar, Bali.
Setelah diinterogasi tim gabungan, mereka ternyata akan menggelar pesta minuman keras (miras), Sabtu (5/11/2016) tengah malam.
"Iya benar. Itu laporan dari Kepala Desa Ubung Kaja. Jadi kemarin kami menggelar patroli serentak di semua wilayah yang disinyalir jadi tempat berkumpulnya para remaja di malam hari," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, kepada Tribun Bali (Tribunnews.com Network), Minggu (6/11/2016).
Tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP Kota Denpasar, Kepolisian, TNI, Perbekel/Lurah, Linmas, Pecalang, Ormas, serta Komponen Masyarakat lainnya mulai turun ke lapangan pukul 23.00 Wita.
Mereka awalnya berkumpul di Pusat Pelayanan Publik Graha Sewaka Dharma, Lumintang.
Selain ditemukannya lima cewek ABG di Ubung Kaja yang menggelar pesta miras, di Desa Pamogan, Denpasar Selatan, tim Bankamdes Pamogan juga menciduk tiga remaja yang diduga geng motor.
Selain itu, tim gabungan juga menyusuri tempat-tempat lain yang berpotensi sebagai tempat berkumpulnya remaja antara lain di seputaran Jalan Gatot Subroto, Citraland, Jalan Mahendradatta, Teuku Umar Barat, Bhuana Kubu, Monang-Maning, Lapangan Puputan Badung, Jalan Kamboja, Jalan Menuh, serta beberapa tempat lainnya.
Sebelumnya, Wali Kota Denpasar, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra sempat memanggil Kepala Satpol PP Kota Denpasar, Forum Perbekel, Lurah, Peruman Bendesa, serta pihak terkait untuk hadir membicarakan soal maraknya geng motor yang membahayakan masyarakat umum di Denpasar.
Rai Mantra memerintahkan agar segera digelar patroli malam hari dan membatasi jam kumpul malam di Denpasar.
Selain itu, Rai Mantra juga memerintahkan agar warung-warung yang menjual miras tanpa izin harus diawasi dengan ketat serta diberikan peringatan.
Kepala Satpol PP Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana mengatakan, para remaja yang diamankan tersebut diberikan pembinaan dan selanjutnya diserahkan kepada orang tuanya.
"Ini merupakan suatu langkah preventif dalam upaya menekan angka kejahatan, apalagi dengan keikutsertaan aparat Desa/Kelurahan akan lebih mempermudah untuk kita mengetahui kejahatan yang terjadi dan respon cepat dalam penanganannya," ujar Alit Wiradana.
Dengan kekuatan bersama-sama, kata Wiradana, pihaknya bisa lebih maksimal dalam mengatasi permasalahan yang ada terutama penanganan geng motor yang sangat meresahkan masyarakat.
Terkait dengan perilaku remaja yang bertentangan dengan moral dan etika ini menurutnya perlu mendapatkan perhatian khusus.
Caranya dengan mengadakan patroli malam yang melibatkan komponen masyarakat dan dinas dengan menyasar tempat-tempat berpotensi rawan diharapkan dapat memberi rasa nyaman dan aman kepada masyarakat serta menekan angka kejahatan di Kota Denpasar.