Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus PP Pemuda Muhammadiyah mengunjungi rumah duka Intan Olivia Marbun, korban bom di Gereja Oikumene, Samarinda, Senin (14/11/2016) malam.
Secara lembaga PP Pemuda Muhammadiyah mengutuk pelaku pelemparan bom molotov ketika jemaat bersembahyang di dalam gereja.
"Siapapun di balik teror tersebut mereka telah mencabut nilai-nilai kemanusian dari dalam diri mereka. Tak ada ajaran agama mengajarkan laku demikian," ujar Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, kepada Tribunnews.com, Senin (14/11/2016) malam.
Membajak agama sebagai ideologi teror, menurut Dahnil, adalah upaya membunuh eksistensi agama itu sendiri yang mengajarkan keselamatan dan perdamaian.
"Mereka yang berada di balik aksi ini pantas mendapat hukuman yang berat," Dahnil menegaskan.
PP Pemuda Muhammadiyah juga turut berduka atas bocah lainnya yang menjadi korban ledakan bom molotov di Gereja Oikumene pada Minggu pagi.
Ia mendorong agar penebar teror berhenti berbuat nista apalagi dengan cara membajak agama. "Kami akan selalu bergandeng tangan melawan semua bentuk radikalisasi dan teror," ia menambahkan.