Laporan Wartawan Tribun Jateng, Deni Setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Ari Mursito kaget saat mengecek satu persatu daftar pemilih sementara (DPS) beberapa kelurahan di Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga, Kamis (17/11/2016).
Pasalnya, di tabel daftar nama di TPS Kecandran 04, dia mendapati ada satu warga yang usianya hampir mencapai dua millenium.
Dalam tabel tersebut tercantumkan apabila pria bernama Ririn Adi Yarwo merupakan warga kelahiran Salatiga 21 Oktober 0094 atau jika kemudian dihitung-hitung, usianya saat ini 1922 tahun.
Menurut Divisi Pencegahan dan Hubungan Antarlembaga Panitia Pengawas (Panwas) Kota Salatiga, ini adalah satu di antara kekeliruan.
“Kami tidak yakin dan itu tentu mencurigakan. Sepengetahuan saya pribadi, tidak ada warga Kota Salatiga yang usianya hampir mencapai dua millenium. Ini pasti ada kekeliruan saat panitia pemungutan suara (PPS) atau panitia pemilihan kecamatan (PPK) dalam memasukkan data. Kami juga akan konfirmasikan ke dinas terkait,” ucap Agung kepada Tribun Jateng, Kamis (17/11/2016).
Dia menerangkan, untuk sementara waktu ini, pihaknya bakal mengumpulkan seluruh bukti data bersumber dari DPS Pilkada Salatiga 2017 yang ditemukan.
Beberapa di antara kejanggalan dalam pendataan, termasuk di dalamnya adanya calon pemilih yang terdaftar ganda dan data pemilih yang masuk kategori invalid.
Soal Penilaian Harian Beserta Kunci Jawaban Mapel Informatika Kelas 10 SMA/MA Materi Sistem Komputer
Latihan Soal & Jawaban PKN Kelas 1 SD Bab 2 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Aku Anak yang Patuh Aturan
“Kami saat ini masih merekapnya sembari menyelesaikan pengecekan DPS di Kecamatan Sidorejo dan Sidomukti," katanya.
Untuk dua kecamatan lain, baik Kecamatan Tingkir dan Argomulyo sudah selesai dan ditemukan ratusan data invalid.
"Temuan-temuan kami tersebut, akan kami serahkan ke KPU Kota Salatiga pada Minggu (20/11/2016) mendatang,” jelasnya.
Ketua Panwas Kota Salatiga Arsyad Wahyudi merasa kekeliruan atau kesalahan dalam pencantuman data di DPS Pilkada 2017 tersebut berasal dari pihak yang memasukkan data.
Arti kata lain, bukan karena kesalahan di database Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Salatiga.
“Mungkin karena dikejar waktu dalam memasukkan data sehingga kurang cermat,' katanya.
Selain itu, sistem memasukkan datanya pun kemungkinan secara manual. Itu bisa dilihat masih beragamnya atau tidak ada standardisasi dalam memasukkan daftar di tabel DPS Pilkada Salatiga.
"Kami harap, KPU Kota Salatiga dapat segera memperbaikinya sebelum ditetapkan menjadi daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Salatiga 2017,” katanya.