News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

7 Anak Jalanan ini Nyaris Tenggelam di Sungai Setelah Ketakutan Melihat Sosok Ini

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN - Wajah tujuh anak jalanan (anjal) yang sedang asyik nongkrong di bawah Jembatan Kedung Larangan, Desa Kresikan, Kecamatan Bangil, Pasuruan, Kamis (24/11/2016) siang mendadak panik.

Mereka berlari ketakutan saat melihat beberapa petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) datang mengejarnya.

Hingga akhirnya, tujuh anjal ini sudah terjepit dan tidak ada jalan keluar sama sekali.

Mereka pun nekat masuk ke dalam sungai di sebelahnya.

Padahal, tujuh anjal ini tidak ada yang bisa berenang sama sekali.

Akibatnya, mereka nyaris tenggelam terbawa arus sungai.

Beruntung, mereka ditolong petugas Satpol PP dan dibawa ke komplek perkantoran Satpol PP di Raci.

Mereka adalah RAM (16) warga Mojosulur, Mojosari, MS (15) warga Triwung Kidul Probolinggo, FYP (15) warga Kebondalem Mojosari, MR (17) warga Bangil Pasuruan, JA (16) warga Beji Pasuruan, SAMP (15) warga Sarirejo Mojosari, dan KES (16) warga Sarirejo Mojosari.

Mereka saat ini berada di Dinas Sosial Kabupaten Pasuruan paska pelimpahan dari Satpol PP

Kasatpol PP Anang Saiful Wijaya mengatakan, penangkapan tujuh anak ini berdasarkan laporan masyarakat.

Selama ini, banyak masyarakat setempat yang resah dengan keberadaan mereka.

"Mulai aksi pesta miras, bermain gitar sampai larut malam, hanya nongkrong meski banyak orang menjalankan salat jumat dan masih banyak lagi. Mereka sudah lama tidur di bawah jembatan itu sekitar dua bulan terakhir," katanya.

Dia mengatakan, dalam penggerebekan itu, tujuh anak sempat melarikan diri. 

"Saat ini mereka sudah kami data dan diberi pembinaan. Untuk sementara, kami serahkan tujuh anak ini ke Dinsos sembari menunggu orang tuanya menjemput," paparnya.

Anang mengatakan, jumlah anjal di Pasuruan ini memang cukup banyak. Bahkan, pihaknya pun tidak bisa memastikan jumlah aslinya. Sebab, setiap saat jumlahnya anjal di Pasuruan ini bertambah.

Dalam seminggu, pihaknya rutin mendapatkan dan membina sekitar 20 - 25 anjal.

"Kami akan rutin razia ini. Tapi, sejauh kami razia, mayoritas anjal ini bukan anak asal Pasuruan, tapi luar daerah yang sangat mendominasi," ungkapnya.

Kepada Surya Online, SAMP mengaku baru dua minggu tinggal di Pasuruan.

Ia sedang mengumpulkan uang untuk pergi ke Jogjakarta minggu besok.

"Saya dan teman - teman mau lihat konser di Jogja minggu depan. Makanya saya ke Pasuruan ini jemput teman sekaligus juga mencari uang dari hasil ngamen," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini