TRIBUNNEWS.COM, MALUKU - Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, sebanyak 37 persen anak Indonesia mengalami stunting.
Bahkan, Indonesia masuk ke dalam daftar 17 negara dengan tiga masalah gizi serius, yaitu balita stunting, wasting dan obesitas.
Namun, masalah ini dapat diatasi salah satunya dengan pemenuhan gizi dan pola hidup sehat sejak awal kehidupan sehingga berdampak pada pertumbuhan dan kesehatan jangka panjang si kecil.
Pemenuhan gizi melalui pola hidup sehat sejak awal kehidupan merupakan tanggung jawab dari orang tuah, untuk itu dalam pola asuh terhadap anak sebaiknya orang tua dapat memberikan contoh serta menggunakan medium yang tepat dalam pengajaran.
“Kendala klasik pemenuhan kebutuhan gizi anak adalah kurang menyukai sayur dan buah, karena tidak enak," kata Fauziah Syafarina Nasution, Head of External Communications ELN & Nutricia Medical Indonesia saat penutupan rangkaian Festival Dongeng Internasional Indonesia (FDII) 2016 di Banda Naira Maluku, Minggu (27/11/2016).
Dikatakannya, dongeng jadi medium pengajaran yang tepat mengenai pola hidup sehat dari dini, termasuk makan buah dan sayur.
PT Nutricia Indonesia Sejahtera, melalui Bintang Nutricia dan komunitas Ayo Dongeng Indonesia ingin menghidupkan kembali tradisi mendongeng dengan memperkenalkan cara dan metode mendongeng yang baik dan unik untuk anak serta menumbuhkan fisik dan mental anak terutama yang terkait dengan nutrisi dan gizi anak.
Penelitian sederhana terhadap pola makan anak-anak di PAUD binaan Bintang Nutricia, hasilnya anak lebih menyukai jajan seperti makanan yang manis ataupun gorengan.
Dan hanya sedikit yang mengkomsumsi buah dan sayur setiap harinya.
"Melalui dongeng serta “itervensi’ pemberian buah, menunjukkan anak mulai mengkomsusi buah dan sayur setiap hari, termasuk di rumahnya," katanya.
Ariyo Zidni , Ketua Komunitas Ayo Dongeng Indonesia sekaligus Direktur FDII 2016 mengatakan bahwa FDII 2016 yang merupakan festival dongeng bertaraf Internasional yang telah diadakan kedua kalinya di Indonesia.
"Sebelumnya sudah dilakukan di tahun 2015, tujuannya mengingatkan kembali akan pentingnya peran orang tua pada masa pertumbuhan anak melalui metode cerita atau dongeng," katanya.
Tahun ini FDII mengusung tema Cerita Indonesiaku yang selain mengangkat dongeng juga menghidupkan kembali tradisi mendongeng dengan mempromosikan metode mendidik yang baik dan unik untuk anak serta menumbuhkan rasa cinta mereka terhadap Indonesia, termasuk tema yang beragam dalam cerita itu sendiri.